Karanganyar, MEMANGGIL.CO – Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, memberikan apresiasi tinggi kepada Paguyuban Dalang Karanganyar atas inisiatif mereka menggelar pertunjukan Wayang Kulit selama 30 jam nonstop.
Pagelaran kolosal ini melibatkan 23 dalang dan diselenggarakan untuk memperingati Hari Wayang Nasional dan Dunia pada 7 November lalu.
Sumanto memandang kolaborasi ini sebagai wujud gotong royong yang patut dicontoh. Dalang dari berbagai generasi, mulai dari senior hingga junior, tampil bergantian tanpa mempermasalahkan tarif atau perbedaan tingkatan.
"Mereka bersatu memperingati Hari Wayang Dunia dengan pagelaran 30 jam. Ada dalang level tinggi, menengah, sampai yang bawah. Semua bersatu, itu jauh lebih baik," ujar Sumanto.
Menurutnya, dalang muda mendapatkan kesempatan berharga untuk tampil, sementara dalang senior memberikan dukungan. Pola ini menjadi pelajaran penting bahwa pagelaran kolektif efektif dalam melestarikan wayang.
Pentas yang bertajuk "Bharatayuda Jayabinangun" ini berlangsung sejak Jumat, 7 November 2025 malam hingga Minggu, 9 November 2025 dini hari, di kediaman Sumanto di Desa Suruh, Tasikmadu.
Para dalang membawakan berbagai lakon, mulai dari Seta Ngraman hingga Baladewa Muksa. Acara semakin meriah dengan adanya doorprize menarik bagi penonton, seperti kulkas dan sepeda.
Ketua Paguyuban Dalang Karanganyar, Ki Sulardiyarto Pringgo Carito, menjelaskan bahwa pentas 30 jam ini merupakan perayaan atas pengakuan dunia terhadap wayang Indonesia sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
"Ini ajang konsolidasi dalang Karanganyar untuk terus berkarya. Kegiatan ini juga menjadi sarana sosialisasi nilai-nilai luhur wayang ke generasi muda," ungkap Ki Sulardiyarto.
Sumanto menekankan bahwa ide pagelaran ini murni berasal dari para dalang, dan ia hanya memberikan dukungan. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana pendidikan budaya bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
"Minimal mereka mendengar, melihat, dan akhirnya akan senang. Dari situlah pelestarian budaya dimulai," pungkasnya. (ADV)
