
MEMANGGIL.CO – Pemilu usai digelar pada 14 Februari 2024 lalu. Banyak cerita mengemuka alias bermunculan. Termasuk, tentang Partai Golkar Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Belakangan ini mencuat kabar yang digelontorkan oleh salah satu caleg gagal diduga mengalami depresi. Yaitu, tentang bahasan anggaran saksi di Dapil V (Kecamatan Ngawen, Banjarejo dan Tunjungan).
Lantas, bagaimana penjelasan dari pihak Partai Golkar supaya munculnya kabar tersebut tidak rancu atau serampangan?
Anggaran Saksi
Menurut Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Tunjungan, Widhy Setiyo Nugroho, anggaran saksi Partai Golkar Blora itu justru mendapatkan tambahan.
“Pak Siswanto selaku Ketua DPD Partai Golkar Blora dan juga caleg menambahi anggaran saksi, karena yang turun dari DPP cuma untuk satu orang saksi per TPS,” terang Widhy, panggilannya pada tim Memanggil.co, ditulis Kamis (22/2/2024).
Tetapi, lanjut Widhy, Ketua DPD Partai Golkar Blora khusus di Dapil V punya kebijakan tersendiri. Yaitu, menyiapakan dua orang saksi per TPS untuk mengawal suara caleg.
“Jadi anggaran saksi yang satunya, biaya dari caleg sendiri, dalam hal ini Pak Siswanto dan Mbak Endah,” terangnya.
Widhy tak menyangka di wilayah Dapil V terdapat pihak yang malah menyoal urusan internal partai. Padahal, diketahui yang bersangkutan juga nyalegnya melalui Partai Golkar sendiri.
“Anggaran saksi sudah kami sepakati bersama dalam rapat dengan DPD dan Ketua PK se-Dapil V,” tandasnya.
Aturan yang Telah Disepakati

Sementara itu, Kepala Badan Saksi Nasional (BSN) Partai Golkar Blora, Suwoko menambahkan, kaitannya dengan penyaluran dana saksi punya aturan internal sendiri yang telah disepakati bersama.
“Dana saksi kita berikan 50% diawal, yang 50% nya lagi setelah menyetorkan dokumen C1. Dan Alhamdulillah dengan sistem atau cara tersebut, teman-teman saksi bisa menjalankan amanah yang diberikan oleh partai dengan baik,” ujarnya.
Suwoko menjelaskan, bahwa faktanya dari sebanyak 565 saksi di Dapil V hanya 12 saksi yang belum menyetorkan dokumen C1.
“Itu masih kami tunggu untuk menyetorkan C1 sekalian bisa ambil dana,” jelasnya.
Berita Hoaks
Menurut Suwoko, bahwa berita yang berkembang sebelumnya dari salah satu caleg gagal, sumbernya tidak jelas alias hoaks dan fitnah.
Ia juga menyayangkan adanya berita beredar tanpa konfirmasi atau wawancara terlebih dahulu.
“Kesannya berita itu jadi nggak berimbang dan cenderung fitnah,” ucapnya.
Suwoko juga meminta bantuan rekan-rekan media agar bisa memberikan informasi terkait yang menyebarluaskan kabar fitnah.
“Jika itu pengurus atau kader partai, akan kami tindak tegas dan jika org luar akan kami mintai klarifikasi, apa maksud dan tujuannya. Sebab ini sudah mencoreng nama partai, bahkan sudah menyerang/ menfitnah individu kader kami,” katanya.
“Insyaallah setelah rekapitulasi di KPU selesai, kami akan rapat internal untuk menyikapi berita tersebut. Bahkan jika dirasa ada unsur pelanggaran hukum, tidak menutup kemungkinan kami akan menempuh jalur kepartaian ke provinsi,” imbuhnya.
Mengawal Hasil Pileg 2024
Untuk saat ini, diakui Suwoko, bahwa pihaknya tengah fokus terlebih dahulu untuk mengawal suara hasil pileg 2024, mulai tingkat kecamatan sampai nanti di KPU.
“Dan Alhamdulillah menurut perhitungan/ kalkulasi kami, insyaallah suara dan kursi kami akan naik yang semula kursi hanya 5, di tahun 2024 ini naik menjadi 6 kursi,” katanya.
“Suara Golkar Blora juga naik signifikan sekitar 25%, ini patut kami syukuri bersama. Sebab semua ini adalah hasil perjuangan semua pengurus, kader dan relawan Partai Golkar Blora,” tandas Suwoko.
Editor: Redaksi