
MEMANGGIL.CO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Kudus, Paslon 02, mengaku menjadi sasaran serangan di media sosial setelah debat pertama yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kudus.
Cawabup Mawahib menyatakan bahwa ia dituduh membawa contekan oleh netizen, yang diduga merupakan buzzer yang tidak bertanggung jawab.
Mawahib menjelaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, karena ia mengikuti semua aturan yang ditetapkan oleh KPU.
“Dari panitia KPU diperbolehkan membawa kertas dan bolpen. Sebelah (Paslon 01) malah membawa buku,” ungkap Mawahib pada Jumat (1/11/2024), yang juga merujuk pada salah satu paslon lainnya.
Ia mengaku bingung dan kecewa dengan tuduhan curang tersebut, karena kertas yang ia bawa telah disediakan oleh panitia debat.
Meskipun menghadapi serangan di sosial media, Mawahib menegaskan bahwa ia tidak terlalu memusingkan hal itu dan menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
“Biar masyarakat yang menilai. Membawa catatan diperbolehkan sesuai regulasi,” katanya.
Paslon 02, yang mengusung jargon Kudus Berkah, juga berusaha menyampaikan visi dan misi mereka secara faktual dan berbasis data dalam debat.
Mawahib menyatakan bahwa penyusunan visi dan misi tersebut merupakan bagian dari komitmennya untuk memimpin Kabupaten Kudus jika terpilih.
“Susunan visi dan misi yang didukung data akan menjadi landasan arah kebijakan ke depan,” ujarnya.
Menjelang debat kedua yang direncanakan berlangsung pada bulan November, Mawahib meminta para pendukungnya untuk tetap santun dalam memberikan dukungan.
“Evaluasinya kami harap lebih santun, suporter juga kami minta lebih santai,” imbuhnya.
Mawahib juga berpesan kepada relawan agar tidak terpengaruh oleh berita yang beredar di media sosial.
“Persebaran berita tersebut banyak ditunggangi oleh buzzer yang tidak mewakili pemilih,” tandasnya.
Diketahui, debat pertama yang berlangsung memanas ini menampilkan kedua paslon, Sam’ani-Bellinda dan Hartopo-Mawahib, saling sindir dan beradu data, termasuk mengenai jumlah pondok pesantren di Kudus.
Pendukung masing-masing paslon juga terlibat dalam dukungan yang penuh semangat, membuat suasana semakin sengit.