MEMANGGIL.CO - Ruang kelas II di SDN 3 Cikidang yang terletak di Jalan Raya Cikidang KM 20, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk, Jumat(16/11) sekitar pukul 11.00 WIB.
Kejadian ini terjadi saat kegiatan belajar mengajar (KBM) tidak berlangsung, karena ruang kelas tersebut sudah lama tidak digunakan.
Baca juga: Pejalan Kaki di Blora Tertemper KA Gumarang Saat Melintasi Petak Jalan Kapuan - Cepu
"Tidak ada pelajar maupun guru yang terluka dalam kejadian ini, karena ruang kelas II memang sudah lama tidak digunakan. Kondisinya sudah rusak dan rawan ambruk, sehingga saat kejadian tidak ada siapa pun, baik di dalam maupun di sekitar ruang kelas," ujar Teti, salah seorang guru SDN 3 Cikidang, dilansir dari Antara.
Teti menjelaskan, ruang kelas tersebut sudah mengalami kerusakan parah sejak setahun terakhir. Seluruh bagian bangunan, termasuk dinding dan atap, sudah lapuk dan pihak sekolah telah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan ruang kelas tersebut sejak 2023.
Dikatakan, seiring waktu, kerusakan bangunan semakin parah, terlebih dengan curah hujan yang tinggi di wilayah Kecamatan Cikidang sejak awal November.
Kondisi tersebut memperburuk kerusakan ruang kelas yang akhirnya ambruk pada hari Jumat, meski cuaca saat itu cerah.
Sebelumnya, pihak sekolah telah mengajukan proposal perbaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Sukabumi lima bulan lalu. Namun, hingga kini belum ada tanggapan.
Baca juga: Bupati Arief Rohman Kedatangan Bule di Kantornya, Lanjut Diajak Jelajah Blora
"Kami memahami kemungkinan pihak dinas lebih memprioritaskan pembangunan ruang kelas di sekolah lain yang juga mengalami kerusakan serupa," tambah Teti.
Ia menuturkan, selain SDN 3 Cikidang, beberapa sekolah di Kecamatan Cikidang juga mengalami kerusakan parah, bahkan ada yang ambruk bersamaan.
Sementara itu, Nanang Suherman, seorang warga yang tinggal di sekitar SDN 3 Cikidang, mengungkapkan bahwa saat ruang kelas ambruk terdengar suara gemuruh yang cukup keras.
Suara tersebut membuat panik pelajar, guru, dan warga sekitar. Meski begitu, beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca juga: Ketika Pengawas dan Kepala Sekolah Dikumpulkan oleh Disdik Blora, Ada Apa?
Berdasarkan pantauan media, meskipun ruang kelas sudah dikosongkan, kondisi kerusakan bangunan memang sudah sangat parah.
Dua hari sebelumnya, tepatnya pada Rabu (13/11), masyarakat, termasuk wali murid dan guru, sempat membahas masalah kerusakan ruang kelas tersebut. Mereka telah mengajukan permohonan perbaikan kepada Disdikbud Kabupaten Sukabumi, namun hingga kini belum ada tindak lanjut yang jelas.
Editor : Redaksi