MEMANGGIL.CO - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta disebabkan oleh hujan ekstrem yang mengguyur kawasan tersebut, mengakibatkan saluran air tak mampu menampung derasnya curah hujan.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa saluran air yang ada meluap karena melebihi kapasitas daya tampungnya, yang akhirnya menyebabkan banjir.
Baca juga: Blora Open VI 2025 Digelar Meriah, Cetak Bibit Unggul Tenis Meja Sejak Usia Dini
"Pada Selasa (28/1) hingga Rabu dini hari, hujan ekstrem mengguyur Jakarta, yang menjadi pemicu utama banjir di beberapa titik," ungkap Yohan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (29/1).
Menurut data BPBD DKI Jakarta, banjir masih menggenangi 52 RT dan 22 ruas jalan di berbagai wilayah, termasuk Jakarta Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Pusat. Di Jakarta Barat, 22 RT terendam, dengan lokasi yang paling parah seperti Kelurahan Kedaung Kali Angke (11 RT) dan Kelurahan Rawa Buaya (4 RT), dengan ketinggian air bervariasi antara 30 hingga 100 cm.
Baca juga: RSUD dr R Soetijono Blora Fokus Kembangkan Layanan Kanker dan Jantung
Sementara itu, Jakarta Pusat tercatat ada satu RT di Kelurahan Kebon Kosong yang terdampak banjir. Di Jakarta Selatan, 4 RT di Kelurahan Pejaten Timur juga terendam, dan di Jakarta Timur, sebanyak 20 RT dari berbagai kelurahan seperti Cakung Timur, Rawa Terate, dan Cawang juga tergenang.
Yohan menambahkan, BPBD DKI Jakarta sudah mengerahkan petugas untuk memantau dan mengatasi genangan di setiap wilayah. Selain itu, mereka berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan air.
Baca juga: Tragedi Kali Lusi: Lima Santriwati Pondok MBS Al Ma’un Blora Meninggal Tenggelam
Pihaknya juga meminta camat dan lurah setempat untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik guna mempercepat surutnya genangan.
"Target kami, genangan dapat segera surut," tambahnya.
Editor : Ma'rifah Nugraha