MEMANGGIL.CO - Mobilitas masyarakat yang kian dinamis turut mendorong lonjakan jumlah pengguna transportasi berbasis rel.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Group mencatat telah melayani lebih dari 157 juta pelanggan sepanjang Januari hingga April 2025, naik sekitar 9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga: Bupati Blora Sambangi Mas Edo, Sosok Penolong Pertama Tragedi Tenggelam di Sungai Lusi
"Sepanjang Januari hingga April 2025, KAI Group mencatat total 157.161.247 pelanggan, meningkat 9,01 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 144.173.430 pelanggan," ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba di Jakarta, Minggu (11/5).
Dari jumlah tersebut, pelanggan terbanyak berasal dari layanan KAI Commuter dengan 125.818.020 pengguna. Sementara KAI Induk mencatat 17.709.671 pelanggan, disusul KCIC Whoosh 1.852.555, KAI Bandara 1.745.766, LRT Jabodebek 8.434.674, LRT Sumatera Selatan 1.462.303, KA Makassar–Parepare 79.622, dan KAI Wisata 58.636 pengguna.
Anne menyampaikan bahwa pertumbuhan jumlah pelanggan mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap transportasi berbasis rel, sekaligus bukti bahwa KAI semakin menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
Baca juga: Festival Literasi Rembang Ajak Masyarakat Membaca dan Berdaya
“KAI hadir untuk menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat dari berbagai latar belakang. Angka pertumbuhan ini menegaskan bahwa layanan kereta api makin dipercaya sebagai solusi transportasi yang aman, cepat, dan merata,” kata Anne.
Ia menambahkan, peningkatan ini tak hanya berdampak di jalur rel, tetapi juga memberi efek positif di berbagai daerah yang disinggahi.
Baca juga: Blora Open VI 2025 Digelar Meriah, Cetak Bibit Unggul Tenis Meja Sejak Usia Dini
"Dari stasiun besar hingga pelosok daerah karena setiap perjalanan yang dilakukan membawa aktivitas, membuka ruang interaksi, dan mengalirkan manfaat bagi lingkungan sekitarnya," jelasnya.
Menurut Anne, KAI Group terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung kehidupan yang lebih produktif, berdaya, dan terhubung secara berkelanjutan.
Editor : Ma'rifah Nugraha