BLORA, MEMANGGIL.CO – Program pelayanan unggulan KJSU (Kanker, Jantung, Stroke, dan Urenefrologi) di RSUD Blora terus menunjukkan perkembangan positif. Meski sejumlah layanan masih perlu dirujuk ke rumah sakit lain, komitmen untuk menghadirkan pelayanan kesehatan komprehensif bagi masyarakat Blora semakin nyata.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Blora, dr. Farida Laila, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya terus berupaya memperkuat kesiapan fasilitas, sumber daya manusia, dan target pengembangan layanan KJSU agar dapat berjalan penuh di masa mendatang.
Baca juga: Hasil Visum RSUD Cepu Buka Fakta Kematian Pelajar Bengawan Solo
“Memang untuk pasien kanker, kita belum melayani kemoterapi di sini. Jadi selama pasien membutuhkan kemoterapi, tetap dilakukan rujukan,” ujarnya, Senin (14/10/2025).
Untuk layanan jantung, RSUD Blora telah memiliki dokter spesialis jantung. Namun, tindakan intervensi seperti kateterisasi atau pemasangan ring belum dapat dilakukan secara mandiri. “Artinya kalau pasien jantung perlu tindakan intervensi, akan dilakukan rujukan juga,” tambah dr. Farida.
Meski begitu, keberadaan dokter spesialis jantung menjadi langkah awal penting menuju layanan jantung yang lebih komprehensif.
Sementara itu, layanan stroke menunjukkan kemajuan signifikan. RSUD Blora kini memiliki dua dokter spesialis neurologi, di mana salah satunya telah menyelesaikan fellowship neurologi intervensi, sebuah pelatihan subspesialis yang memungkinkan penanganan stroke dilakukan dengan lebih cepat dan tepat.
Kemajuan paling menonjol terlihat pada layanan Urenefrologi. Rumah sakit telah memiliki dokter spesialis urologi serta tiga dokter spesialis penyakit dalam, dua di antaranya tersertifikasi resmi untuk layanan hemodialisis (cuci darah).
“Untuk Urenefrologi, pelayanan HD sudah bisa dilakukan di sini. Setelah proses kredensial kemarin, kita bisa melakukan hingga 32 tindakan per hari,” jelas dr. Farida.
Baca juga: Sempat Pamit Sekolah, Pelajar SMK Muhammadiyah 1 Cepu Justru Ditemukan Tewas di Sungai
Capaian ini menjadi kabar baik bagi pasien gagal ginjal kronis di wilayah Blora yang selama ini harus menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan layanan cuci darah.
Lebih lanjut, dr. Farida menegaskan bahwa RSUD Blora tengah mempersiapkan diri menuju kemandirian layanan intervensi KJSU. Saat ini, rumah sakit sudah memiliki dokter yang telah mengikuti fellowship di bidang neurologi intervensi dan radiologi intervensi, sementara untuk onkologi masih dalam proses.
“Setelah peralatan datang dan dokter-dokter yang fellowship sudah bisa melakukan tindakan, tentu saja pelayanan akan menjadi lebih baik,” ujarnya optimistis.
Ia menambahkan, ke depan RSUD Blora menargetkan agar masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk mendapatkan layanan intervensi kanker, jantung, stroke, maupun ginjal.
Baca juga: RSUD dr R Soetijono Blora Raih Nilai IKM Triwulan III 2025 Sebesar 97,35
“Harapan terbesar kami setelah peralatan datang, tentu saja pelayanan menjadi lebih baik dan bisa melakukan tindakan intervensi di RSUD ini,” tegas dr. Farida.
Langkah RSUD Blora ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kabupaten Blora dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat. Dengan fondasi yang terus diperkuat, RSUD Blora berpotensi menjadi rumah sakit rujukan regional di wilayah eks-Karesidenan Pati untuk penanganan empat penyakit utama penyebab kematian terbanyak di Indonesia kanker, jantung, stroke, dan ginjal.
Editor : Wibowo