MEMANGGIL.CO - PEM Akamigas kembali menggelar kegiatan rutin One Day With Experts (1DWE) yang menjadi ajang branding sekaligus wadah berbagi ilmu dari para ahli di berbagai bidang, Kamis (5/9).

Kegiatan yang dihelat di di Graha Oktana ini mengundang narasumber dari PT Nusantara Regas, sebuah perusahaan yang berperan penting dalam penyediaan energi di Indonesia.

Wakil Direktur Bidang Akademik PEM Akamigas, Asepta Surya Wardhana, menyampaikan bahwa 1DWE kali ini tidak hanya menghadirkan ahli dari industri minyak dan gas, tetapi juga dari berbagai sektor lainnya.

"Kami sebelumnya juga mengundang narasumber dari perbankan dan motivator," ucapnya saat membuka acara.

Dalam kegiatan ini, empat narasumber dari PT Nusantara Regas membagikan wawasan mereka dengan tajuk "Strategi dan Tantangan dalam Implementasi Fasilitas Regasifikasi LNG di Indonesia."

Narasumber tersebut antara lain adalah I Putu Puja Astawa (Director of Operations and Commercial), Rusdi Abdurrahman (Head of Division Reliability and QA), Erwin Jonathan (Head of HSSE Division), dan Nuri Mayang Sari (Head of Human Capital Division).

Peran Strategis FSRU Jawa Barat

I Putu Puja Astawa memaparkan materi terkait Peran Strategis FSRU Jawa Barat dalam Penyediaan Energi dan Penurunan Emisi di Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa PT Nusantara Regas didirikan pada tahun 2010 dengan tujuan mendukung kebutuhan gas bumi di Indonesia, terutama untuk pembangkit listrik PLN di Jakarta.

"Sekitar 60 persen kebutuhan gas bumi untuk pembangkit listrik Jakarta dipenuhi oleh Pertamina Regas," ungkapnya.

Ia menjelaskan, Pertamina Regas hadir untuk menjawab krisis listrik yang terjadi pada tahun 2009, dengan fokus mengatasi permasalahan energi di masa depan.

Nusantara Regas Floating Storage & Regasification Unit (FSRU)

Materi selanjutnya disampaikan oleh Rusdi Abdurrahman yang memaparkan materi terkait Nusantara Regas Floating Storage & Regasification Unit.

Rusdi menjelaskan bahwa FSRU adalah fasilitas terapung yang berfungsi untuk menyimpan dan meregasifikasi gas alam cair (LNG).

"FSRU Nusantara Regas Satu berlokasi di Teluk Jakarta, dengan kapasitas regasifikasi 500 mmscfd dan mampu menerima kapal LNG berukuran antara 125.000 hingga 175.000 meter kubik," jelasnya.

Dalam pengoperasiannya, PT Nusantara Regas bekerja sama dengan Golar LNG Energy Limited, sebuah perusahaan yang juga mengoperasikan FSRU tersebut.

Keamanan di Industri Minyak dan Gas

Erwin Jonathan memaparkan materi ketiga terkait Hazardous Area Classifications di mana menyoroti pentingnya keamanan di industri minyak dan gas.

"Industri ini memiliki risiko tinggi, sehingga perlu pemahaman mendalam tentang flammabilitas, flash point, autoignition temperature, serta rentang flammabilitas," jelasnya.

Erwin menekankan bahwa tumpahan atau kebocoran LNG dapat berpotensi menimbulkan ledakan besar jika tidak ditangani dengan benar.

Menyiapkan Keterampilan Masa Depan

Materi terakhir dipaparkan oleh Nuri Mayang Sari yang membahas terkait Preparing Future Skills di Industri Minyak dan Gas.

Menurut Nuri, industri ini masih membutuhkan tenaga manusia hingga tahun 2027 dengan 75 persen kebutuhan masih bergantung pada tenaga kerja.

"Kemampuan analisis sangat diperlukan untuk menghasilkan data yang akurat, disertai dengan pengelolaan lingkungan dan keterampilan kepemimpinan yang baik," tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya keterampilan lain seperti engagement skill, kebiasaan menjaga kesehatan, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung pekerjaan.

"Keterampilan-keterampilan ini penting bagi semua level, baik manajemen maupun teknisi, karena hal-hal kecil bisa sangat berpengaruh terhadap performa," tutup Nuri.