MEMANGGIL.CO – Kabupaten Rembang tidak hanya dikenal dengan sejarahnya yang panjang, tetapi juga kaya akan warisan budaya berupa seni tari dan kesenian tradisional.
Lima tarian khas Rembang berikut ini menjadi cerminan kekayaan budaya dan nilai-nilai sosial masyarakat setempat. Setiap tarian membawa makna yang dalam dan sering kali dipentaskan dalam berbagai acara budaya dan perayaan lokal.
Berikut adalah lima tarian tradisional yang khas dari Rembang:
1. Tari Rembang Kumandang
Tari Rembang Kumandang merupakan tarian kolosal yang kerap dibawakan oleh banyak penari. Para penari mengenakan kostum batik khas Rembang serta aksesoris tradisional lainnya.
Tarian ini menggambarkan kebanggaan masyarakat Rembang terhadap budaya lokalnya. Tari Rembang Kumandang sering kali tampil dalam acara resmi seperti peringatan hari jadi kota atau festival budaya.
Tarian ini menjadi representasi semangat masyarakat dalam melestarikan warisan leluhur.
2. Emprak
Emprak adalah bentuk seni tradisional yang berkembang di Karangasem, Kecamatan Kaliori. Seni ini merupakan perpaduan antara drama dan tarian.
Biasanya pertunjukan Emprak dimulai dengan tari Remong anak, diiringi oleh alat musik gamelan dan rebana. Kesenian ini tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki unsur edukatif dan historis.
Emprak sering ditampilkan dalam acara-acara budaya, memperkaya kehidupan seni pertunjukan di Rembang.
3. Tari Gandario
Tari Gandario berasal dari Desa Kedungtutup, Kecamatan Sumber, dan mengusung tema romantisme. Tarian ini menggambarkan perasaan cinta antara dua insan, sering kali dipentaskan pada acara pernikahan atau perayaan khusus.
Tari Gandario menjadi simbol kasih sayang yang diekspresikan melalui gerakan-gerakan anggun dan indah. Tarian ini menjadi daya tarik tersendiri dalam setiap perhelatan budaya lokal.
4. Pathol Sarang
Pathol Sarang bukan hanya sebuah tarian, tetapi juga pertunjukan adu kekuatan yang mirip dengan gulat atau sumo. Pertunjukan ini menggabungkan unsur akrobatik dan fisik yang kuat.
Pathol Sarang memiliki akar sejarah yang panjang, konon digunakan sebagai metode perekrutan prajurit pada masa Kerajaan Majapahit.
Kesenian ini masih terus dilestarikan hingga kini, terutama saat acara sedekah laut. Pathol Sarang tidak hanya mempertunjukkan kekuatan fisik tetapi juga semangat perjuangan masyarakat Rembang.
5. Tong Tong Klek
Tong Tong Klek adalah kesenian musik tradisional yang menggunakan kentongan bambu sebagai instrumen utamanya. Alat musik ini dimainkan secara berkelompok dengan iringan musik tradisional maupun modern.
Biasanya, Tong Tong Klek dimainkan saat menjelang bulan puasa, di mana sekelompok orang akan berkeliling kota menggunakan kendaraan besar, sembari memainkan alat musik ini.
Tong Tong Klek menjadi simbol kebersamaan dan kekompakan masyarakat Rembang dalam menyambut bulan suci.
Cerminan Nilai Sosial dan Budaya
Kelima tarian dan kesenian di atas adalah bagian integral dari identitas budaya Rembang. Setiap tarian dan kesenian tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai sosial yang erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dari Tari Rembang Kumandang yang menggambarkan kebanggaan daerah hingga Pathol Sarang yang mempertontonkan kekuatan dan keberanian, semua kesenian ini menjadi warisan berharga yang harus dijaga dan dilestarikan.
Rembang memiliki warisan seni budaya yang kaya melalui berbagai tarian dan kesenian tradisionalnya. Kelima tarian ini menjadi simbol kebersamaan, cinta, perjuangan, dan kebanggaan masyarakat setempat.
Pelestarian seni dan budaya seperti ini penting untuk memastikan bahwa tradisi lokal terus hidup dan dinikmati oleh generasi mendatang.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar