MEMANGGIL.CO -  Inklusi Aisyiyah Bojonegoro benar-benar inklusif dalam bersosialisasi dan pendekatan programnya ke masyarakat. Kali ini tim Inklusi Aisyiyah Bojonegoro menggelar kegiatan edukasi dengan sasaran Bapak-Bapak di Desa Panjang dan Kendung, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, pada Senin 10 Juli 2023.

Tema yang diberikan, beragam untuk sebuah program ke masyarakat. Mulai dari meningkatkan pemahaman dan kesadaran para suami/ keluarga tentang isu penurunan stunting maupun kesehatan reproduksi. Kemudian peran suami dalam pengasuhan dan pembagian pekerjaan rumah tangga.

Dimulai dari sambutan Kepala Desa Panjang, Hari. Pertama disampaikan, ucapan terima kasih ke Inklusi Aisyiyah karena telah menghadirkan kegiatan bermanfaat di Desa Panjang.

Saya berharap peserta mendengarkan materi yang diberikan dengan seksama, ujarnya.

Sementara itu, Senior Program Inklusi Aisyiyah Bojonegoro, Dra Siti Nurhayati menyampaikan acara yang digelar khusus untuk Bapak-Bapak. Padahal, biasanya kegiatan Inklusi ini diberikan kepada Ibu Ibu.

Khusus hari ini untuk Bapak-Bapak, paparnya.

Siti Nurhayati juga mengucapkan terima kasih selama berkegiatan di Desa Panjang dan Kendung selalu diberikan tempat dan fasilitas yang luar biasa.

Menurutnya, tim Inklusi Aisyiyah juga mengetahui perkembangan desa. Contohnya, sebelumnya belum ada tempat PKK sekarang Desa Panjang sudah ada ruangannya.

Fasilitas sudah nambah, imbuhnya.

Menurutnya, salah satu agenda yang baru saja dilakukan Tim Inklusi ialah, memberikan bibit sayuran yang sudah diantarkan di Desa Panjang.

Materi yang diberikan ialah tentang peran bapak/ suami sebagai kepala keluarga.

Setiap hari harus bertambah ilmunya agar rumah tangga menjadi sakinah mawadah warahmah, ujar Nurhayati.

Kepala Puskesmas Kesongo, dr Aulia Utami, mengaku takjub dengan Bapak-Bapak yang hadir di kegiatan. Padahal biasanya yang rajin datang Ibu-Ibu. Tentu ini adalah peran Aisyiyah karena sudah menghadirkan kegiatan ini.

Sekolah jadi bapak jadi ibu itu tidak ada, ujar dr Aulia.

Karenanya, lanjut dr Aulia, diharapkan, peran bapak itu banyak. Peran lain yang tidak kalah penting, setelah menikah, kesehatan Ibu dan Bapak juga tanggung jawab bersama. Juga urusan kesehatan anak.

Ada fasilias seperti Posyandu, imunisasi, ditimbang dan lainnya, paparnya.

Menurut dr Aulia, yang juga tak kalah penting, soal isu yang diangkat tentang keluarga berencana (KB). Bagaimana peran suami dalam KB, wanita usia 50 tahun tidak bisa hamil.

Namun usia 45 tahun juga masih bisa, jika bapak sampai umur 70 tahun masih bisa. Yang sudah punya putra 1 atau 2 disarankan KB jangka panjang. Karena KB untuk menurunkan kematian Ibu.

Peran suami untuk mendorong Ibu, menjadi motivator disemangati untuk  KB. KB yang bagus itu apa? Ya tergantung bagaiamana kondisi pasangan. Karena per KB terdapat waktu yang cocok sesuai kebutuhan," ujarnya.

Kemudian, lanjut dr Aulia, Untuk mop, (medis operasi pria) merupakan operasi pengikatan vas deferense (saluran berbentuk tabung kecil di dalam skrotum yang membawa sperma dari testikel menuju penis) operasi ini tidak dibius dan tingkat keberhasilan 99,9 persen.

Dukungan suami, mendukung istri untuk berkb, membantu mengambil keputusan, mau ber-KB, paparnya.

Untuk mengetahui tes agar mengetahui lebih dini untuk wanita ialah, Iva dan pap smear. Karena 5 tahun sebelum muncul kanker rahim sebenarnya sudah dapat diketahui.

Cara pencegahannya bagaimana? Tanya dr Aulia. Secara dini tidak bergejala, kalau sudah luas kankernya baru ada gejala. Gejalanya, berdarah, haid tidak teratur, keputihan banyak.

Saya menyarankan agar ke Puskesmas jika ingin tes iva atau pap smear. Tes ini hanya boleh dilakukan yang sudah menikah. Apa yang bisa menyebabkan kanker leher rahim? Atau infeksi menular seksual, anak yang setiap tahun lahir, berhubungan seksual dini, misal umur 15 sudah menikah, gonta ganti pasangan, tandasnya bersemangat.

Menurut dr Aulia, peran suami dalam kesuksesan pemberian ASI ekslusif, berperan memberi dukungan dan semangat agar ibu dapat memberikan terbaik dan maksimal. Kecuali untuk orangtuanya HIV, tidak boleh diberikan ASI.

Dukungan suami diperlukan agar ibu merasa tenang dan bahagia menjalani peran sekaligus. Lalu, apa yang dimaksud ASI ekslusif? Tanya dr Aulia.

Pemberian ASI tanpa tambahan makanan atau minuman lain selama 6 bulan, imbuhnya mempertegas pertanyaannya.

Intinya, lanjut dr Aulia, kerjasama Ibu dan Bapak merawat bayi, anak anak bersama.

Stop merokok di bapak, sekarang banyak anak SMP yang sudah merokok, jika merokok silahkan mengungsi, ketika pulang ganti baju, tandasnya.