MEMANGGIL.CO - Jika Anda sedang mencari kuliner khas Bojonegoro yang unik dan menggugah selera, Warung Belut Pondok Salak di Desa Bendo, Kecamatan Kapas, bisa menjadi pilihan menarik.
Terletak sekitar 10 kilometer di selatan Kota Bojonegoro, warung ini menawarkan aneka menu olahan belut yang lezat. Tentu saja disajikan dalam suasana asri di bawah rindangnya pohon salak yang tumbuh di sekitar warung makan tersebut.
Mengusung konsep pedesaan, pengunjung dapat menikmati makanan di pondok-pondok bambu sambil merasakan sejuknya alam sekitar. Warung ini menyatu dengan kebun salak yang menjadi ciri khas lokasi, membuat pengalaman bersantap semakin menyenangkan.
Menu Andalan: Olahan Belut Khas Bojonegoro
Menu utama di Warung Belut Pondok Salak tentu saja berbagai olahan belut. Mulai dari belut bakar, belut gepuk goreng, hingga mangut belut pedas tersedia lengkap dengan sambal dan lalapan. Selain belut, warung ini juga menyajikan kare ayam, ayam goreng dan bakar, gurami goreng dan bakar, serta tempe goreng sebagai pelengkap.Menurut Eko, pemilik warung, ide menghadirkan menu belut ini datang dari potensi besar populasi belut di Desa Bendo. Usaha yang awalnya merupakan warung pecel milik sang ibu, kini berkembang menjadi salah satu destinasi kuliner unggulan di Bojonegoro.
Kami ingin mengangkat potensi desa, baik dari segi kuliner maupun keindahan alamnya, ujar Eko. Ia juga menambahkan bahwa pemberdayaan warga lokal menjadi bagian penting dari pengelolaan warung ini.
Fasilitas Lengkap dan Pelayanan Cepat
Selain kelezatan menu, Warung Belut Pondok Salak juga unggul dalam kenyamanan. Tersedia area parkir yang luas, mushola, dan kamar mandi yang bersih. Meski sering ramai, penyajian makanan tetap cepat karena sistem kerja yang rapi dan keterlibatan masyarakat sekitar.
Uniknya, Eko mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Ia tidak menggunakan media sosial, namun mengutamakan rasa dan pelayanan agar pengunjung datang kembali dan merekomendasikan ke orang lain.
Ke depan, Eko berharap Warung Belut Pondok Salak tidak hanya menjadi tempat makan, tapi juga destinasi wisata kuliner dan alam di Desa Bendo. Perpaduan menu tradisional dengan suasana desa yang hijau dan alami, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun luar kota.
Daya Tarik Bagi Pengunjung Luar Daerah
Salah satu pengunjung tetap, Triharjono, 64, tahun, warga Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mengaku selalu puas bersantap di warung ini. Ia mengenal tempat ini dari keluarga di Bojonegoro, dan sejak saat itu kerap mengajak komunitas sepeda ontelnya.Mangut belut di sini mengingatkan saya pada masa kuliah di Solo tahun 1980-an. Rasanya khas dan suasananya nyaman, ungkap alumni Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut.