Kudus, MEMANGGIL.CO – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Glantengan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah terbiasa menukarkan sampah organik menjadi pupuk. Itu setelah adanya kolaborasi bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation lewat program Kudus Asik. 

Kepala SPPG Glantengan, Muhammad Ilham Fikriyanto mengatakan, sampah organik yang terkumpul seusai memasak menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 20 kilogram sampai 30 kilogram. Teridiri dari sampah sisa nasi, lauk-pauk, dan sayuran. 

”Setiap hari ada kendaraan Kudus Asik yang datang ke sini untuk mengambil sampah organik. Pihak Bakti Lingkungan Djarum Foundation mengolah sampah organik menjadi pupuk,” jelasnya. 

Menariknya, pihaknya sering meminta pupuk dari Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Pupuk tersebut digunakan untuk tanaman yang terdapat di halaman belakang SPPG Glantengan. 

”Kami sering meminta pupuk dan selalu dikasih oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Bahkan tidak pernah dibatasi,” sambungnya. 

Pemberian pupuk itu dapat dimanfaatkan untuk berbagai tanaman yang ada di belakang SPPG Glantengan. Sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh subur. 

Keberadaan Kudus Asik sebagai program peduli lingkungan sangat membantu pihak SPPG Glantengan. Ia menyambut baik kolaborasi tersebut. 

”Awal pertama kali diajak kolaborasi pada 15 September 2025 kami langsung mengiyakan,” terangnya. 

Sebenarnya, masyarakat sekitar SPPG Glantengan berkenan untuk menampung sampah sisa masakan menu MBG untuk pakan bebek. Namun, masyarakat belum bisa menampung secara kontinyu. 

Sate Pak Rizki

”Kami butuhnya pihak yang bisa menampung sampah secara kontinyu setiap hari. Kebetulan dari Bakti Lingkungan Djarum Foundation menyanggupi untuk mengambil sampah organik setiap hari,” imbuhnya. 

Diketahui, SPPG Glantengan diketahui menyuplai menu MBG ke sembilan sekolah dengan sasaran 3.831. Terdiri dari TK Pertiwi Kajeksan, TK Pertiwi 107, SD 2 Demaan, SD 3 Demaan, SMP Taman Dewasa, dan SMK Taman Siswa. Kemudian ada SMA 2 Kudus, SMK 1 Kudus, SLB Purwosari, Ibu hamil, Ibu menyusui, dan balita.