Surabaya, MEMANGGIL.CO — Menyambut libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengingatkan masyarakat agar tidak mengabaikan potensi cuaca ekstrem yang diprediksi BMKG akan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Kota Surabaya.
Ia menegaskan perlunya memperkuat peran Satgas Kampung Pancasila sebagai lini pertama dalam menjaga keamanan dan keselamatan lingkungan.
“Perlu ada penguatan melalui pilar Satgas Kampung Pancasila, terutama Satgas Keamanan dan Lingkungan. Libur Nataru ini punya potensi gangguan keamanan, ditambah anomali cuaca yang bisa memicu hujan deras hingga banjir,” tutur Cak Yebe,(sapaan akrabnya) pada Memanggil.co (06/12).
Menurutnya, meningkatnya mobilitas warga di akhir tahun harus diimbangi dengan kesadaran terhadap ancaman bencana akibat cuaca tidak stabil.
“Kondisi cuaca sekarang tidak normal. Masyarakat harus ekstra hati-hati, terutama di daerah rawan genangan, rawan longsor, bantaran sungai, dan titik-titik yang berpotensi banjir,”ucapnya
Cak Yebe mengimbau warga Surabaya agar bijak menentukan tujuan liburan dan tidak memaksakan diri ke lokasi berisiko hanya demi perayaan pergantian tahun.
“Jangan memaksakan diri ke tempat-tempat yang rawan bencana. Keselamatan adalah yang utama,” tegasnya.
Ia menambahkan, kesiapsiagaan menghadapi bencana bukan hanya beban pemerintah, melainkan juga membutuhkan kebersamaan dan keaktifan warga di lingkungan masing-masing.
“Surabaya ini kuat karena warganya kompak. Ketika hujan deras atau banjir mengancam, solidaritas kampung sangat menentukan. Saling mengingatkan dan bergerak cepat bisa mencegah kondisi makin buruk,” terangnya.
Tak hanya itu, Cak Yebe juga mengingatkan masyarakat bahwa cuaca ekstrem memicu dampak lain seperti pohon tumbang, gangguan listrik, hingga akses jalan yang terhambat. Karena itu, mitigasi harus dilakukan sejak awal.
“Yang perlu diantisipasi bukan hanya banjir. Pohon tumbang, listrik padam, sampai gangguan layanan publik bisa terjadi kapan saja,” jelasnya.
Ia pun mendorong seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait kebencanaan untuk menjaga kesiapsiagaan penuh selama Nataru.
“Kami mendorong BPBD, Satpol PP, dan Dinas Pemadam Kebakaran serta Penyelamatan untuk standby menghadapi kemungkinan terburuk,” katanya.
Selain itu, Legislator dari Partai Gerindra Surabaya itu menyarankan, Satgas Kampung Pancasila di tingkat RW aktif melakukan pemantauan dan segera memberikan laporan jika terjadi potensi kedaruratan.
“Satgas harus terus memantau wilayah, menginformasikan kondisi ke warga, dan cepat berkoordinasi dengan pemerintah jika ada tanda-tanda bahaya,” pungkas Cak Yebe
BMKG sebelumnya mengumumkan adanya peningkatan potensi cuaca ekstrem dipicu dinamika atmosfer seperti aktivitas Monsoon Asia, anomali Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator. Kondisi ini berpotensi membawa hujan lebat, angin kencang, petir, hingga risiko banjir dan longsor di sejumlah wilayah Jawa Timur.
“Fenomena ini bisa memicu hujan ekstrem, angin kencang, petir, dan mengganggu aktivitas transportasi,” ujar Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani. (Rda)