Hampir Geger, Pembongkaran Makam di Gunung Manggir Blora Akhirnya Dibatalkan


Warga Dukuh Manggir yang ada di area makam sempat memanas, hingga hampir bentrok (Memanggil.co/Arianto)

MEMANGGIL.CO - Rencana pembongkaran makam diduga palsu yang berlokasikan di Dukuh Manggir, Desa Ngumbul, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi kontroversi hingga hampir bentrok di lokasi makam dan akhirnya dibatalkan pada Minggu (20/4/2025).

Batalnya pembongkaran diduga makam wali Abdullah Zarqoni alias Ki Ageng Manggir itu, dilakukan untuk meredam masyarakat yang pro-kontra atas adanya makam.

Sebelum menuju ke makam, Dewan Pengurus Daerah Pejuangan Walisongo Indonesia (DPD PWI) Kabupaten Blora melakukan mediasi dengan pihak polisi dan masyarakat Dukuh Manggir. Mediasi yang dilakukan itu, karena pihak pemilik tanah dan pengurus makam tidak menyetujui pembongkaran makam.

Pengurus makam (Mbah Abdullah Zarqoni), Abdul Mukid, menjelaskan awalnya dirinya sempat melihat di media sosial, bahwa makam yang ada di dusunnya itu rencananya akan dibongkar. Pembongkaran itu menurutnya ada oknum yang melaporkan ke DPD PWI Kabupaten Blora.

"Kemarin kita lihat viral di tiktok, minggu ini akan ada pembongkaran makam yang disurat itu ada permohonan surat siapa gitu, warga yang mana saya juga nggak tau," jelasnya.

Menurutnya, warga yang berada di area makam, merasa tidak ada masalah dan sepakat bahwa makam yang ada di lereng gunung Manggir itu tidak dilakukan pembongkaran.

"Padahal warga disini (lokasi makan) kompak sepakat untuk tidak bongkar," jelasnya.

Asal Usul Makam di Gunung Manggir Todanan Blora

Selanjutnya, Abdul Mukid mengatakan bahwa Mbah Abdullah Zarqoni itu yang bersumber dari salah satu kyai yang tidak disebutkan namanya, menjelaskan bahwa Mbah Abdullah Zarqoni berasal dari Mataram 300 tahun lalu yang menyepi ditempat yang saat ini dibuat makam.

"Ini makamnya Mbah Abdullah Zarqoni. Mbah Zarqoni ini menurut kyai yang menemukan adalah priyai saking Mataram yang 300 lali beliau (Abdullah Zarqoni) itu uzlah atau nyepi di sini," katanya.

Kemudian dirinya menambahkan, bahwa makam itu ditemukan tahun 2001, dan mulai 2023 dibangun melalui inisiatif warga setempat.

"Ditemukannya pada tahun 2001, mulai 2023 itu inisiatif warga, swadaya, tidak memaksa infaq untuk warga," tambahnya.

Tanggapan Ketua DPD PWI Blora

Tidak jadinya pembongkaran, Ketua DPD PWI Blora, Masturhadi menjelaskan bahwa sudah ada kesepakatan antara DPD PWI Blora dengan pemilik tanah dan pengurus makam.

"Hari ini Alhamdulillah ada kesempatan, kita saling menghargai karena kesepakatan ini perlu, bagaimanapun mereka adalah saudara kita, dan kita tetap memantau terus," jelasnya.

Adanya makam itu, Masturhadi tidak mempercayai secara penuh atas adanya makam yang diduga makam Ki Ageng Manggir itu, sebab menurutnya di Indonesia banyak makam palsu jika tidak dijelaskan silsilahnya secara jelas.

"Walaupun ini sudah ada petunjuk dari seseorang, kami belum mempercayai 100%. Karena kita tau, banyak makam-makam palsu yang ada di Indonesia. Makanya kami tetap tunggu gugatannya agar mau mencari silsilah sampai ke Mataram," ucapnya.

Ia menjelaskan, bahwa pengurus makam saat mediasi sudah mengatakan bahwa Mbah Abdullah Zarqoni itu punya hubungan dengan Mataran dan pihaknya akan mencari silsilahnya. Jika hal itu tidak dijalani, Ia dan pengurus DPD PWI Blora akan adakan kesempatan ulang.

"Karena ini keturunan Mataram. Jika itu (mencari silsilah) tidak dijalani maka kita ada rembukan lagi atau kesepakatan lagi," tegasnya.

Pengamanan Lokasi Makam

Pengamanan yang ada di lokasi makam, menurut Kapolsek Todanan, IPTU Joko Sulistya, bahwa kondisi terpantau aman dan anggota yang diterjunkan kurang lebih 75 anggota kepolisian maupun TNI.

"Aman Terkendali, personil yang diterjunkan untuk dilapangan berjumlah 75 anggota kepolisian," jelasnya saat ditemui di kantor Polsek Todanan.

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru