MEMANGGIL.CO – Kondisi bangunan Pasar Rakyat Kenduruan Tuban saat ini sangat memprihatinkan dan tak terawat. Pasalnya, proyek revitalisasi pasar era mantan Bupati Tuban H. Fathul Huda itu terkesan dibiarkan rusak alias mangkrak bertahun-tahun.
“Bangunan sudah jadi tapi dibiarkan mangkrak,” kata Marwan salah satu warga Kenduruan, Tuban, Rabu, (2/7/2025).
Baca juga: Pusing Ditinggal Pacar, Pemuda Mabuk Hajar Pria di Rumah Makan Tuban
Hasil penelusuran situs resmi milik Pemkab Tuban, keberadaan Pasar Rakyat Kenduruan di Desa Sidomukti, Kecamatan Kenduruan, Kabupaten Tuban itu dibangun menggunakan uang rakyat miliaran rupiah. Pertama bersumber Dana Tugas Pembantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp 4 miliar.
Pemkab Tuban juga mengucurkan dana yang masing-masing Rp 200 juta bersumber dari Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (P-APBD) tahun 2019 dan 2010. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk pembangunan pagar depan, saluran air, dan jalan akses masuk pasar.
Kemudian Pasar Rakyat Kenduruan yang digadang-gadang untuk membangkitkan perekonomian masyarakat setempat itu diresmikan oleh Bupati Tuban H. Fathul Huda dan Wabup Noor Nahar Hussein pada awal bulan Desember 2020.
Baca juga: Glamour Pool dan Bistro: Wadah Olahraga dan Pembinaan Atlet Biliar di Tuban
Pasar tipe D yang telah diresmikan itu memiliki 18 unit kios, 96 unit los, kantor pengelola pasar, musala, ATM, toilet, dan pembuangan sampah sementara.
Satu tahun kemudian, pemerintah setempat kembali menggelontorkan anggaran lagi sekitar Rp 1,7 miliar di tahun 2021 silam. Dana itu untuk penambahan fasilitas seperti sarana listrik, air, pembangunan tempat parkir, plengsengan dan saluran pendukung lainnya.
Namun saat ini kondisi pasar itu malah tidak difungsikan sebagai mana fungsinya, dan terkesan dibiarkan oleh Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky. Ironisnya, kondisi bangunan pasar yang sudah menjadi aset Pemkab Tuban itu sudah mulai tampak rusak, banyak rumput, dan tak terawat.
Baca juga: Refleksi Kesabaran, HMI dan KAHMI Tuban Nobar Film Lyora: Penantian Buah Hati
“Kami sudah pesimis dari awal terkait bangunan pasar rakyat ini. Karena disini sudah ada pasar tradisional desa. Kenapa bangun pasar lagi,” prihatin warga setempat.
Kepala Dinas Koperasi, UMK dan Perdagangan Kabupaten Tuban, Agus Wijaya, ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat belum bisa menjelaskan kondisi pasar rakyat tersebut. Termasuk, pihaknya belum mampu menerangkan terkait apa yang menjadi kendala sampai saat ini kondisi pasar masih tak di fungsikan.
Editor : Abdul Rohman