MEMANGGIL.CO - Setiap muslim tentu mendambakan kehidupan yang tenang, baik di dunia maupun di akhirat. Rasulullah SAW sering mengingatkan bahwa alam kubur adalah fase awal menuju kehidupan abadi, tempat manusia mulai merasakan balasan dari amal perbuatannya di dunia. Karena itu, Islam mengajarkan berbagai amalan yang bisa menjadi pelindung dari siksa kubur. Salah satunya adalah membaca Surat Al-Mulk, surat yang istimewa dan penuh makna.
1. Keutamaan Surat Al-Mulk
Surat Al-Mulk merupakan surat ke-67 dalam Al-Qur’an, terdiri dari 30 ayat, dan diturunkan di Mekah. Nama Al-Mulk berarti kerajaan atau kekuasaan, menggambarkan kebesaran Allah SWT sebagai penguasa seluruh alam semesta. Surat ini juga dikenal dengan nama Tabaarakalladzii biyadihil mulk dari kalimat pembuka pada ayat pertamanya.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya ada satu surat dalam Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat, yang memberi syafaat kepada pembacanya hingga diampuni dosanya, yaitu ‘Tabaarakalladzii biyadihil mulk’ (Surat Al-Mulk).”
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad)
Hadis ini menunjukkan betapa besar keutamaan surat ini. Tidak hanya menjadi sebab ampunan dosa, tapi juga pelindung bagi siapa pun yang membacanya dengan penuh keimanan. Dalam beberapa riwayat lain disebutkan bahwa Surat Al-Mulk akan menemani pembacanya di alam kubur dan melindunginya dari azab.
Menurut Imam Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir, makna “syafaat” di sini adalah permohonan ampun dan perlindungan yang diberikan kepada pembacanya. Namun, beliau menekankan bahwa keutamaan ini hanya berlaku bagi mereka yang membaca dengan iman dan pemahaman, bukan sekadar melafalkannya tanpa makna.
2. Pelajaran tentang Kekuasaan Allah SWT
Isi Surat Al-Mulk banyak berbicara tentang kebesaran dan kekuasaan Allah atas alam semesta, serta peringatan bagi manusia yang lalai. Di ayat kedua disebutkan:
"(Dialah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.”
(QS. Al-Mulk: 2)
Ayat ini menegaskan bahwa hidup dan mati bukan kebetulan, melainkan ujian. Dari ujian itulah terlihat siapa yang paling baik amalnya.
Surat ini juga menanamkan kesadaran bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Siapa yang benar-benar memahami maknanya akan tumbuh rasa tawakal dan tunduk kepada takdir-Nya. Dari sinilah lahir ketenangan dan kerendahan hati dua hal yang menjadi sebab keselamatan di alam kubur.
3. Kebiasaan Rasulullah SAW dalam Membaca Surah Al-Mulk
Banyak riwayat menyebut bahwa Rasulullah SAW tidak pernah tidur tanpa membaca Surat Al-Mulk. Dalam hadis dari Jabir bin Abdullah RA, disebutkan:
“Rasulullah SAW tidak tidur hingga beliau membaca Surat As-Sajdah dan Surat Al-Mulk.”
(HR. Tirmidzi, no. 2892)
Kebiasaan ini kemudian menjadi sunnah yang dianjurkan. Imam Nawawi dalam Al-Adzkar menulis bahwa membaca Al-Mulk sebelum tidur bisa menjadi sebab seseorang dijauhkan dari siksa kubur. Sebab, surat ini mengingatkan tentang kekuasaan Allah, hari kebangkitan, dan balasan amal. Dengan membaca dan memahami artinya, hati akan terjaga dari kelalaian dan dipenuhi rasa takut sekaligus harap kepada Allah.
Para ulama menegaskan bahwa kekuatan Surat Al-Mulk tidak hanya terletak pada lafaznya, tapi pada pesan yang terkandung di dalamnya. Orang yang rutin membacanya akan lebih berhati-hati dalam berbuat dosa dan lebih tekun beramal. Karena itu, perlindungan dari azab kubur bukan datang tanpa sebab, melainkan buah dari hati yang hidup dengan zikir dan tadabbur.
Bahkan, banyak kisah dari ulama salaf yang menjadikan surat ini sebagai “teman malam”. Mereka merasa tenang setelah membacanya sebelum tidur, seakan mendapatkan penjagaan dari Allah. Saat seseorang terbiasa mengingat Allah sebelum tidur, maka Allah pun akan mengingatnya saat manusia lain telah dilupakan termasuk di alam kubur.
Membaca Surat Al-Mulk sebenarnya amalan yang ringan, hanya memerlukan waktu sekitar lima menit setiap malam. Namun, pahalanya luar biasa besar. Karena itu, para ulama sering menyebut surat ini sebagai pelindung malam, sebagaimana Al-Baqarah disebut pelindung rumah.
Surat Al-Mulk menjadi pengingat bahwa hidup hanyalah titipan, dan kematian bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan abadi. Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai Al-Qur’an dan mendapatkan cahaya dari surat ini di dunia, di alam kubur, dan di akhirat kelak.
Baca juga: Unggah Al-Qur’an Surat Al Kahfi Salah Cetak, Mahfud MD Minta Kemenag Turun Tangan
Editor : Wibowo