Blora, MEMANGGIL.CO – Arus lalu lintas di Jalur Nasional Cepu–Blora tepatnya di Kilometer 5, Kecamatan Sambong, sempat lumpuh total pada Jumat (21/11/2025) siang setelah sebuah pohon jati berukuran besar tumbang dan melintang menutup seluruh badan jalan.
Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 13.45 WIB saat wilayah setempat tengah diguyur hujan lebat dengan durasi cukup lama sehingga memicu gangguan lalu lintas.
Personel Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Blora, Agung Triyono, menyebut bahwa hujan yang berkepanjangan membuat kondisi tanah di area perakaran pohon menjadi labil.
Selain itu, adanya tumpukan sampah di sekitar akar memperburuk struktur tanah sehingga pohon tidak mampu menopang beban dan akhirnya roboh ke arah badan jalan.
“Kondisi tanah sudah terlalu jenuh air, sementara akar tertutup sampah sehingga daya cengkramnya melemah,” terangnya.
Tumbangnya pohon jati berdiameter besar tersebut membuat kendaraan dari kedua arah tak dapat bergerak sama sekali. Antrean panjang kendaraan mengular hingga kurang lebih satu kilometer. Meski situasi sempat menimbulkan kemacetan total, semua pengguna jalan dipastikan dalam keadaan selamat.
“Kami pastikan dari awal penanganan bahwa tidak ada korban jiwa. Hasil pengecekan seluruh pengguna jalan dinyatakan aman,” tegas Agung.
Usai menerima laporan masyarakat, TRC BPBD Blora langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan upaya penanganan darurat. Langkah awal difokuskan pada pengamanan area kejadian dan pengaturan lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang lebih panjang.
Setelah area dipastikan aman, petugas memulai pemotongan batang dan ranting pohon untuk mempercepat pembukaan akses jalan nasional.
Penanganan insiden juga melibatkan unsur gabungan dari Damkar dan Satpol PP Cepu, Lantas Polres Blora, PLN Cepu, serta Perhutani. Seluruh elemen bekerja secara simultan dan terkoordinasi mulai dari pemotongan material pohon, pengamanan jaringan listrik, hingga rekayasa arus lalu lintas.
“Sinergi antarinstansi menjadi kunci penanganan cepat. Semua bergerak sesuai tugas, mulai dari pemotongan pohon, pengamanan listrik, hingga pengaturan lalu lintas,” tambah Agung.
Proses pemotongan berlangsung dalam kondisi hujan yang masih turun, sehingga peralatan dan tenaga teknis bekerja dengan standar keselamatan tinggi. Material kayu yang berhasil dipotong segera dipindahkan ke sisi jalan agar jalur dapat dibuka kembali secara bertahap.
Petugas kepolisian, TRC, dan relawan terus mengarahkan pergerakan kendaraan untuk mengurai antrean yang sudah mengular sejak kejadian berlangsung.
Selang beberapa waktu, upaya kolaboratif lintas instansi tersebut membuahkan hasil. Material pohon yang menutup badan jalan telah berhasil disingkirkan sepenuhnya, dan arus lalu lintas Jalur Nasional Cepu–Blora kembali normal.
“Kami bersyukur penanganan berjalan cepat dan lancar. Setelah pohon berhasil dipindahkan, kendaraan dapat melintas kembali seperti biasa,” ungkap Agung.
Di sisi lain, BPBD Blora mengimbau masyarakat yang berkendara maupun tinggal di sekitar area rawan agar meningkatkan kewaspadaan selama puncak musim penghujan. Pepohonan besar, lereng rawan longsor, dan titik dengan drainase buruk harus menjadi perhatian.
“Potensi pohon tumbang masih mungkin terjadi di beberapa titik. Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi bahaya,” pesan Agung menutup pernyataan.