Blora, MEMANGGIL.CO – Kontribusi sektor kesehatan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Blora menunjukkan tren positif. Tiga rumah sakit daerah yang dikelola Pemerintah Kabupaten Blora tercatat berhasil menyumbangkan pendapatan hingga mencapai angka Rp157 miliar. Capaian tersebut dinilai memberi pengaruh signifikan terhadap kekuatan fiskal daerah.
Sekretaris Dinkesda Kabupaten Blora, Nur Betsia Bertawati, menjelaskan bahwa pendapatan itu berasal dari tiga RSUD, yakni RSUD dr R Soetijono Blora, RSUD dr R Soeprapto Cepu, dan RSUD Samin Surosentiko Randublatung. Hingga Oktober tahun ini, masing-masing rumah sakit telah mendekati target PAD yang telah ditetapkan.
Baca juga: Tingkatkan Kualitas Pelayanan, RSUD dr. R. Soetijono Blora Bangun Ruang Rawat Inap Premium
Ia menyebutkan, RSUD dr R Soetijono Blora yang menjadi rumah sakit terbesar di kabupaten tersebut memiliki target PAD sebesar Rp110 miliar. Dari target itu, sudah terealisasi sekitar 86 persen atau sekitar Rp94 miliar.
Sementara itu, RSUD dr R Soeprapto Cepu mencatat target PAD sebesar Rp67 miliar dan sudah tercapai 89 persen, yaitu sekitar Rp59 miliar. Rumah sakit ini disebut terus menjadi rujukan penting bagi wilayah Blora bagian timur.
Adapun RSUD Samin Surosentiko Randublatung yang saat ini berstatus tipe D memiliki target PAD Rp5 miliar. Realisasinya sudah di kisaran 80 persen atau kurang lebih Rp4 miliar.
Menurut Betsia, capaian pendapatan tersebut bersumber dari pelayanan pasien, baik pasien umum, peserta BPJS Kesehatan, maupun pasien yang ditanggung oleh Jasa Raharja. Hal ini menunjukkan bahwa rumah sakit daerah tetap menjadi pilihan utama layanan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Aksi Kemanusiaan Donor Darah Serentak Seluruh Indonesia Hadir di RSUD dr. R. Soeprapto Cepu
Namun demikian, ia menekankan bahwa peningkatan pendapatan harus dibarengi dengan peningkatan mutu pelayanan. Terutama pada aspek pelayanan cepat, keramahan petugas, dan kenyamanan pasien selama mendapatkan perawatan.
“Kepercayaan masyarakat sangat ditentukan oleh bagaimana mereka dilayani. Kalau pelayanan baik, mereka tidak perlu mencari rujukan ke luar daerah,” ujar Betsia.
Ia menyampaikan bahwa RSUD dr R Soetijono Blora dan RSUD dr R Soeprapto Cepu saat ini berstatus tipe C. Khusus untuk RSUD dr R Soetijono, sedang dilakukan pemenuhan pelayanan jantung, urologi, stroke, dan gagal ginjal sebagai bagian dari peningkatan kapasitas layanan.
Baca juga: Mantap! Pasien Pulang dari RSUD Cepu Bisa Diantar Sampai Rumah, Kenalan dengan Layanan 'MANTAP'
Sementara untuk RSUD Samin Surosentiko Randublatung, peningkatan infrastruktur dan penambahan tenaga dokter spesialis masih menjadi prioritas pembenahan. Pemerintah daerah disebut terus melakukan pendampingan dan perencanaan jangka menengah agar pelayanan di wilayah selatan Blora lebih merata.
Lebih lanjut, Betsia menjelaskan bahwa ketiga rumah sakit tersebut telah menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Meski memiliki keleluasaan dalam mengelola anggaran, pelaporan keuangan tetap dilakukan kepada Pemerintah Kabupaten Blora secara berkala.
Dengan fleksibilitas tersebut, setiap RSUD diharapkan semakin inovatif dalam mengembangkan layanan kesehatan dan meningkatkan kualitas pelayanan tanpa mengabaikan aspek keterjangkauan bagi masyarakat.
Editor : B. Wibowo