Blora, MEMANGGIL.CO - Mi instan bukan lagi sekadar penyelamat anak kos atau teman setia tanggal tua. Di Indonesia, makanan praktis ini sudah menjelma jadi kebiasaan nasional. Buktinya, Indonesia kini resmi menempati peringkat kedua dunia sebagai negara dengan konsumsi mi instan terbanyak.(23/12/2025)

Data World Instant Noodles Association (WINA) mencatat, sepanjang 2024 Indonesia mengonsumsi 14,68 miliar porsi mi instan per tahun. Angka tersebut hanya kalah dari China dan Hong Kong yang berada di posisi teratas dengan konsumsi 43,80 miliar porsi per tahun.

Menariknya, meski China unggul secara total, Indonesia justru lebih “rakus” secara per kapita. Rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi 52 porsi mi instan per orang setiap tahun, jauh di atas China yang berada di angka 31 porsi per orang. Artinya, hampir setiap minggu mi instan masuk ke meja makan masyarakat Indonesia.

Di dalam negeri, mi instan bahkan sudah melekat dengan identitas tertentu. Indomie menjadi merek yang begitu dominan hingga kerap dipakai sebagai sebutan umum untuk mi instan. Menurut laporan The Financial Review, Indofood menguasai lebih dari 70% pasar mi instan domestik, mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara, dan memproduksi sekitar 19 miliar kemasan per tahun.

Secara regional, konsumsi mi instan Indonesia juga unggul jauh. Total konsumsi nasional hampir dua kali lipat Vietnam yang berada di angka 8,14 miliar porsi per tahun. Namun, Vietnam masih mencatat konsumsi per kapita lebih tinggi, yakni 81 porsi per orang per tahun, dibandingkan Indonesia yang berada di angka 52 porsi.

Sate Pak Rizki

Tren ini pun terus menanjak. Dalam lima tahun terakhir, konsumsi mi instan di Indonesia tumbuh 16,1%, lebih tinggi dibandingkan Thailand yang hanya naik 10�n Filipina yang stagnan di angka 0,4%.

Tingginya konsumsi mi instan ini bukan sekadar soal selera. Di satu sisi, hal ini mencerminkan tekanan ekonomi dan gaya hidup serba cepat, di mana makanan murah, praktis, dan mengenyangkan menjadi pilihan utama. Di sisi lain, tingginya ketergantungan pada mi instan juga memunculkan tantangan kesehatan jangka panjang jika tidak diimbangi dengan pola makan bergizi.

Namun demikian, fenomena ini juga menunjukkan kuatnya industri pangan nasional yang mampu mendominasi pasar domestik sekaligus menembus pasar global. Mi instan, yang selama ini dianggap makanan sederhana, ternyata menyimpan cerita besar tentang ekonomi, budaya makan, dan daya saing industri Indonesia.