Blora, MEMANGGIL.CO – Suasana Desa Geneng, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora, terasa berbeda pada Senin (29/12/2025) malam. Gelaran malam apresiasi dan pentas seni budaya yang diinisiasi Dinporabudpar Kabupaten Blora tersebut tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga menghadirkan makna mendalam tentang identitas budaya dan rasa bangga masyarakat.

Plt. Camat Jepon, Andi Nurrohman, yang hadir langsung dalam kegiatan itu menyampaikan apresiasi besarnya. Menurutnya, kegiatan ini memiliki nilai penting karena tidak sekadar pertunjukan seni biasa, melainkan juga berkaitan dengan momentum penyerahan SK Desa Budaya Kabupaten Blora. 

“Kegiatan ini berkaitan dengan penyerahan SK Desa Budaya Kabupaten Blora,” ujar Andi, panggilannya pada Memanggil.co

Pada kesempatan itu, disebutkan ada tiga desa/kelurahan yang terlibat dalam kegiatan seni budaya tersebut, yakni Desa Janjang, Desa Geneng, dan Kelurahan Bangkle. Desa Geneng dipilih sebagai tuan rumah karena sekaligus menjadi salah satu desa budaya tahun 2025. 

“Geneng ketempatan karena sekaligus sebagai salah satu Desa Budaya tahun 2025 ini,” jelasnya.

Camat Andi menegaskan bahwa kebudayaan memiliki peran fundamental dalam membangun persatuan, terlebih di tengah keberagaman suku, agama, dan bahasa. 

“Budaya adalah alat pemersatu bangsa. Kebudayaan itu tidak dibuat-buat, tetapi tumbuh dan berkembang bersama manusia,” tuturnya. 

Ia menambahkan, budaya merupakan cermin jati diri masyarakat. Melalui budaya, sebuah komunitas dapat belajar mengenali siapa dirinya, dari mana berasal, dan bagaimana perjalanan sejarahnya. 

“Peran budaya adalah bentuk yang melaluinya kita sebagai masyarakat merefleksikan siapa kita dan di mana kita pernah berada,” lanjutnya.

Andi bahkan menyampaikan analogi yang kuat, bahwa seseorang yang tidak mengenal sejarah, asal-usul, dan budayanya ibarat pohon tanpa akar. 

Sate Pak Rizki

Menurutnya, keragaman budaya justru menjadi kekuatan bangsa. Tidak harus sama untuk bersatu, karena perbedaan itulah yang memperkaya karakter. 

“Keragaman budaya telah membentuk karakter bangsa kita. Kekuatan terletak pada perbedaan, bukan pada persamaan,” tegasnya.

Karena itu, momentum pagelaran seni budaya di Desa Geneng bukan sekadar seremoni, melainkan ajakan bersama untuk memaknai nilai-nilai budaya. 

Kegiatan ini juga menegaskan bahwa seni dan tradisi adalah identitas bangsa, magnet pariwisata, sekaligus sarana hiburan yang positif bagi masyarakat. 

Lebih lanjut, Camat Andi menekankan terkait pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal agar tidak hilang ditelan zaman. 

“Sehingga harus kita uri-uri untuk generasi penerus,” tandasnya.

Malam ini di lokasi terpantau bukan hanya panggung seni yang hidup, tetapi juga semangat masyarakat Desa Geneng yang terasa hangat. 

Kegiatan Dinporabudpar tersebut menjadi pengingat bahwa budaya bukan sekadar warisan, melainkan napas yang harus terus dijaga agar tetap hidup dari generasi ke generasi.