Payakumbuh, MEMANGGIL.CO — Di tengah tantangan ketenagakerjaan nasional, SMK Negeri 3 Payakumbuh tampil dengan pendekatan berbeda: menjadikan sekolah bukan sekadar ruang belajar, melainkan gerbang mobilitas karier hingga lintas negara. Beralamat di Jalan Dt. Perpatih Nan Sabatang, Kelurahan Padang Tangah Payobadar, Kecamatan Payakumbuh Timur, sekolah vokasi ini konsisten memosisikan diri sebagai talent hub yang menautkan kompetensi siswa dengan kebutuhan industri global.
Di bawah pembinaan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, SMKN 3 Payakumbuh mengelola delapan konsentrasi keahlian yang dirancang langsung berkelindan dengan peta kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDIKA): Perhotelan, Kuliner, Kecantikan Kulit dan Rambut, Beauty Therapy & Spa, Teknik Komputer dan Jaringan, Animasi, Usaha Layanan Wisata, serta Tata Busana. Penyelarasan ini membuat kurikulum tidak berhenti pada teori, melainkan berujung pada penempatan kerja, wirausaha, dan studi lanjut.
Kepala SMKN 3 Payakumbuh, Dra. Wismarni, MM, menegaskan bahwa orientasi sekolah adalah keberhasilan pascalulus. “Kami mengukur kualitas pendidikan dari nasib lulusan. Sekolah harus memastikan anak-anak punya opsi nyata bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan dengan kompetensi dan karakter yang kuat,” ujarnya, Sabtu (20/12/2025).
Hasilnya tercermin dari Tracer Study lulusan 2024 yang dibaca pada 2025. Sebanyak 29,3 persen lulusan terserap kerja, 47,8 persen memilih jalur wirausaha, dan 22,9 persen melanjutkan pendidikan. Capaian ini menegaskan efektivitas kebijakan BMW (Bekerja, Melanjutkan, Wirausaha) yang diterapkan sekolah secara konsisten.
Langkah strategis lainnya adalah membuka jalur internasional. Melalui kolaborasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Lembaga Pelatihan Kerja resmi, termasuk LPK Kokoronosiji, SMKN 3 Payakumbuh memberangkatkan alumni ke Jepang. Hingga periode 2024–2025, 24 alumni tercatat telah bekerja di Negeri Sakura. Sekolah ini juga dipercaya menjadi lokasi pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) tujuan Turki pada bidang layanan perhotelan—memperluas peran sekolah sebagai pusat pengembangan SDM vokasi regional.
Di sisi pembelajaran, pendekatan deep learning diterapkan dengan penguatan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang, penyelarasan kurikulum bersama DUDIKA, serta pembekalan budaya kerja internasional. Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa kelas XII pun menjangkau industri lintas sektor, termasuk penempatan di Malaysia.
Rekam jejak prestasi turut menguatkan reputasi. Pada Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Nasional di Jawa Barat, SMKN 3 Payakumbuh dipercaya mewakili Sumatera Barat pada bidang Fashion Technology dan Beauty Therapy dua sektor dengan prospek kerja luas di industri kreatif dan layanan.
Dengan pengelolaan delapan Standar Nasional Pendidikan yang konsisten dan strategi yang berorientasi hasil, SMKN 3 Payakumbuh menegaskan dirinya sebagai SMK Pusat Keunggulan yang tidak hanya adaptif, tetapi juga visioner mengantarkan lulusan dari ruang kelas menuju pasar kerja nasional hingga global.***
Editor : B. Wibowo