MEMANGGIL.CO - Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Blora, Jawa Tengah dilaporkan terendam banjir luapan sungai pada Sabtu (01/04/2023) malam. Imbasnya, ratusan rumah penduduk banyak yang terdampak. Bahkan ada juga yang roboh.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora memaparkan, telah terjadi hujan lebat dengan durasi lama di wilayah hulu, sehingga banjir luapan air sungai menggenangi banyak permukiman penduduk.

Adapun Kecamatan Cepu yang terendam banjir luapan, yaitu Kelurahan Cepu tepatnya di RW 01 sebanyak 59 rumah, dan Kelurahan Balun tepatnya RW 11 sebanyak 86 rumah.

"Ketinggian air rata rata 50 centimeter - 100 centimeter," demikian keterangan tertulis yang dipaparkan Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Blora, Agung Tri.

Sedangkan Desa Mulyorejo, disebutkan banjir luapan sungai Joho merendam fasilitas pendidikan SMP Negeri 4 Cepu dan jalan provinsi dengan ketinggian air sekitar 20 hingga 30 centimeter. Serta, pemukiman warga RW 02 sebanyak 26 rumah dengan ketinggian air rata-rata sekitar 50 centimeter.

Untuk banjir Kecamatan Kedungtuban, adapun terjadi di Desa Kedungtuban menggenangi RW 03 sebanyak 35 rumah, RW 04 sebanyak 109 rumah, RW 05 sebanyak 40 rumah dan RW 06 sebanyak 163 rumah.

"Dengan ketinggian air 50 centimeter - 150 centimeter," papar Agung Tri.

Serta banjir di Desa Ngraho menggenangi RW 02 sebanyak 15 rumah, RW 04 sebanyak 10 rumah, RW 05 sebanyak 20 rumah dan RW 06 sebanyak 35 rumah dengan ketinggian air rata-rata 50-100 centimeter.

Kemudian banjir di Desa Wado menggenangi RW 01 sebanyak 60 rumah, RW 02 sebanyak 13 rumah, RW 03 sebanyak 15 rumah dengan ketinggian air rata-rata 30-50 centimeter. Lalu banjir di Desa Sidorejo menggenangi RW 02 sebanyak 20 rumah dan RW 01 sebanyak 8 rumah.

HUT RI

"Ketinggian air 50-100 centimeter," papar Agung Tri.

2 Rumah Roboh

[caption id="attachment_1201" align="aligncenter" width="559"]TRC BPBD Agung Tri (pakai mantel pink) saat di lokasi banjir yang mulai surut. (Memanggil.co/Ist) TRC BPBD Agung Tri (pakai mantel pink) saat di lokasi banjir yang mulai surut. (Memanggil.co/Ist)[/caption]

Selanjutnya Kecamatan Randublatung, adapun yang terendam banjir yaitu Desa Ngliron tepatnya di RW 01 sebanyak 7 rumah. Kemudian Kecamatan Banjarejo, adapun yang terendam banjir yaitu Desa Sidomulyo tepatnya di RW 06 sebanyak 55 rumah dengan ketinggian air 50-150 centimeter.

Banjir di Desa Sidomulyo ini juga dilaporkan adanya rusak berat atau roboh sebanyak 2 rumah dan rusak ringan sebanyak 4 rumah. Lalu, Kecamatan Jepon yang terendam banjir, yaitu Desa Ngampon tepatnya di RW 02 sebanyak 24 rumah dengan ketinggian air 30-50 centimeter.

"Talud desa (Ngampon) ambrol sepanjang 20 meter," papar Agung Tri, yang juga menyebutkan di Desa Semanggi juga terjadi longsor rumpun bambu menutup akses jalan Blora-Randublatung, tepatnya di Dusun Banyuasin.

Lebih lanjut, dipaparkan tidak adanya korban jiwa. Juga adanya sejumlah kendala di lapangan, update kondisi wilayah, dan tidak ada warga yang mengungsi lantaran banjir luapan berangsur surut. Serta warga membersihkan rumah masing-masing secara mandiri.

Silakan baca Berita dan Artikel lainnya di Google News