MEMANGGIL.CO - Seorang pendaki asal Malaysia bernama Rennie Bin Abdul Ghani dilaporkan terjatuh dari tebing saat menuruni jalur ekstrem Torean Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Sabtu 3 Mei 2025 sekitar pukul 13.00 WITA. Insiden ini terjadi saat korban bersama rombongannya turun dari kawasan Danau Segara Anak menuju Desa Torean, yang dikenal sebagai jalur pendakian dengan medan terjal dan curam.

Menurut informasi dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Rennie jatuh ke jurang dengan kedalaman diperkirakan mencapai 100 meter, tepatnya di titik bernama Banyu Urip.

Evakuasi korban masih berlangsung hingga hari ini, Minggu 4 Mei 2025. Karena lokasi jatuhnya korban berada di area curam dan sulit dijangkau, tim penyelamat membutuhkan peralatan khusus mountaineering, termasuk drone thermal, perlengkapan medis, serta alat komunikasi.

Tim SAR gabungan berupaya semaksimal mungkin untuk menjangkau dan mengevakuasi korban dengan aman, kata Koordinator Pos SAR Kayangan, Lalu Muhammad Hilmi pada media Minggu 4 Mei 2025.

Tim SAR dari Kantor SAR Mataram telah dikerahkan, termasuk unit dari Pos SAR Kayangan. Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Polri, BTNGR, EMHC Rinjani, SAR Unit Lombok Timur, porter lokal, dan masyarakat sekitar.

Peralatan yang digunakan dalam operasi ini antara lain:

  • Peralatan mountaineering (tali, harness, dan pengait)
  • Drone thermal untuk pencarian dari udara
  • Peralatan medis darurat
  • Sistem komunikasi lapangan
  • Peralatan evakuasi medan berat

Jalur Torean Rinjani: Indah tapi Berbahaya

Jalur pendakian Torean dikenal sebagai rute yang indah karena melewati tebing, air terjun, dan jalur sungai. Namun, jalur ini juga termasuk yang paling ekstrem dan tidak direkomendasikan untuk pendaki pemula tanpa pemandu berpengalaman.

Insiden ini kembali menjadi pengingat pentingnya kesiapan fisik, alat keselamatan, dan pendampingan profesional saat menjajal rute-rute ekstrem di kawasan pegunungan Indonesia.