MEMANGGIL.CO - Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto mengaku menemui sejumlah pelaku usaha dan petani yang terjerat bunga bank. Para pelaku usaha ini kemungkinan salah langkah dalam memilih bank guna kebutuhan modal.
"Saya menemui sejumlah pelaku usaha dan petani di Blora yang terjerat bunga bank. Saya sangat prihatin," ujarnya kepada tim Media Memanggil, Senin (8/1/2024)
Menurut Siswanto, masyarakat pada umumnya, para pelaku usaha, petani peternak dan lainnya, perlu akses informasi yang benar terkait dengan permodalan.
Disebutkan, selama menjadi anggota DPRD Blora, dirinya sudah memberikan edukasi. Terutama terkait dengan banyak jenis permodalan Mulai dari perbankan konvensional maupun non perbankan.
Misalnya, lanjut Siswanto, ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikelola BRI. KUR ini program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
Biasanya untuk KUR bunganya relatif rendah dibanding yang lainnya. Kemudian, ada permodalan-non-KUR dimana bunganya lebih tinggi.
"Untuk program ini, masyarakat butuh akses informasi yang tepat agar tidak salah," tandasnya.
Dikatakan Siswanto, selain itu ada juga pelaku usaha juga petani dan warga yang meminjam selain dari bank konfensional milik pemerintah. Misalnya meminjam modal lewat koperasi bayar bulanan, ada koperasi yang bayar mingguan, bahkan lewat bayar harian.
Namun, lanjutnya, kerap muncul masalah terkait dengan permodalan. Menurutnya, apapun itu warga di Blora harus punya namanya kecerdasan finansial adalah. Maksudnya mampu menghitung kapasitas produksi.
Misalnya mereka yang bergerak di UMKM. Yaitu modalnya berapa dari pinjaman berapa bunga bank berapa. Apakah untung atau setidaknya jika bayar bunga bank atau apa.
"Kadang-kadang pelaku usaha bayar bung bank itu tidak nutup dan hanya bayar bunga bank saja. Ini yang membuat kita prihatin," paparnya.
Jadi, lanjutnya, kalau ada pinjaman cepat, tanpa agunan tetapi bunga bank tinggi, dan pelaku usaha kita tidak bisa berhitung tentang bunga berikut pengembaliannya.
"Yang terjadi ada pelaku usaha kerjanya hanya bayar bunga bank saja. Ini sungguh sesuatu yang bikin kita sedih," ungkap Siswanto.
Makanya, untuk tidak kian banyak pelaku usaha, petani, peternak di Blora terjadi kondisi sulit seperti itu, pihak DPRD Blora kerap turun ke lapangan.
Yaitu melakukan edukasi seperti itu ke masyarakat sehingga tidak muncul bertambah sebagai orang yang bernasib sama.
"Alhamdulillah beberapa orang sudah kita entaskan, sehingga terbebas dari jeratan bung bank," tandasnya mengakhiri wawancara.