MEMANGGIL.CO Dalam masyarakat yang semakin kesulitan mendapatkan akses air bersih, sosok Heru Karyanto dari Rembang muncul sebagai contoh inspiratif. Sebagai pengusaha di sektor angkutan barang, Heru tidak hanya fokus pada bisnisnya, tetapi juga menunjukkan kepedulian luar biasa terhadap isu ketersediaan air bersih di daerahnya.
Setiap hari, Heru membagikan sekitar 6.000 liter air bersih, tidak hanya untuk operasional bisnisnya, tetapi juga untuk karyawan dan masyarakat sekitar. Hal ini menjadi sangat berarti mengingat Rembang merupakan wilayah yang rentan terhadap kekeringan, terutama saat musim kemarau. Heru menyadari bahwa tanpa tindakan nyata, banyak warga yang akan mengalami kesulitan.
Memasuki garasi truk miliknya di Jalan Pantura Rembang-Lasem Km 5, pengunjung akan menemukan tangki air dengan tulisan Hemat Air. Tangki ini adalah pengingat perjalanan panjang Heru dalam mendirikan usaha di wilayah yang memiliki tantangan tersendiri terkait ketersediaan air. Sejak tahun 1994, Heru telah berupaya keras untuk memastikan pasokan air bagi bisnis dan karyawannya.
Di tempat saya, sulit mendapatkan air. Saya harus membeli air setiap hari untuk operasional, ungkap Heru, mengenang tantangan yang dihadapinya selama bertahun-tahun.
Bahkan, dia mengakui bahwa selama hampir 20 tahun, membeli air telah menjadi bagian dari rutinitasnya.
Lebih dari sekadar kepentingan bisnis, Heru juga menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Dengan menyuplai air bersih ke lokasi-lokasi yang terpengaruh kekeringan, termasuk Masjid Jami Lasem, Heru berusaha membantu masyarakat yang membutuhkan.
Masjid ini, yang menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sering dikunjungi peziarah, sangat bergantung pada ketersediaan air. Heru mengalokasikan pengiriman air setiap akhir pekan, terutama saat banyak pengunjung yang datang.
Jumat itu untuk Salat Jumat, di mana umatnya banyak. Sedangkan Sabtu dan Minggu adalah hari di mana banyak peziarah datang. Tanpa pasokan air, banyak yang tidak bisa beribadah dengan baik, jelasnya.
Namun, di balik usaha baiknya, Heru merasa khawatir. Dia melihat sumber-sumber air di Rembang semakin berkurang. Menurutnya, untuk mendapatkan 6.000 liter air per hari menjadi semakin sulit. Sumber air di Kajar dan Lasem yang dulunya melimpah kini mulai mengalami penurunan.
Heru menyadari bahwa sekadar memberikan bantuan air tidak cukup untuk menyelesaikan masalah. Dia berpendapat bahwa Rembang perlu melakukan langkah-langkah yang lebih berkelanjutan, seperti penghijauan dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.
Jika kita melakukan penghijauan, air hujan dapat tertampung di tanah dan tidak langsung menguap. Embung juga penting untuk mempertahankan aliran air di daerah, ujarnya.
Heru berharap masyarakat dan pemerintah dapat bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi krisis air yang dihadapi. Dengan pendekatan yang lebih holistik, ia percaya bahwa Rembang bisa mencapai kemandirian dalam penyediaan air bersih, tanpa tergantung pada bantuan luar.
Kisah Heru Karyanto adalah contoh nyata bahwa seorang pengusaha dapat berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Dengan inisiatif dan kepeduliannya, dia tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan air bersih tetapi juga membuka mata banyak orang tentang pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Semoga langkah-langkah yang diambilnya dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dan ketersediaan air bersih di daerah mereka masing-masing.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar