MEMANGGIL.CO Lebih dari 12 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Rembang telah memanfaatkan kebijakan pinjaman tanpa bunga dan agunan yang digagas Pemerintah Kabupaten Rembang, terutama untuk mendukung mereka selama masa pandemi Covid-19.
Program Kredit Bulanan Mikro Bangkit (KBMB) ini, yang disalurkan melalui PT BPR BKK Lasem, bertujuan meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi.
Menurut Pelaksana Tugas Direktur Utama PT BPR BKK Lasem, Herry Setyo Nugroho, total dana yang sudah tersalurkan mencapai Rp55 miliar, dengan maksimal kredit sebesar Rp5 juta per pelaku UMKM tanpa syarat agunan. Hingga kini, tercatat sebanyak 11.272 pelaku UMKM telah memanfaatkan program ini.
Selain KBMB, ada juga program Kredit Bulanan Subsidi Inflasi (KBSI) yang diluncurkan untuk mengatasi dampak inflasi tahun 2022-2023. Sebanyak Rp4,166 miliar telah disalurkan kepada 844 pelaku UMKM. Program ini juga mendapatkan respons positif karena tanpa bunga, sehingga dianggap sangat membantu menambah modal usaha dengan beban yang ringan.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz, mengakui bahwa kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk selama pandemi, terutama pelaku UMKM. Dengan adanya kredit tanpa bunga dan agunan, diharapkan UMKM dapat bertahan dan terus berkembang meski dalam kondisi sulit.
Salah satu pelaku UMKM, Ali Achmadi, menyatakan bahwa perhatian Pemkab Rembang terhadap UMKM sangat besar, tidak hanya dalam bentuk pinjaman modal, tetapi juga dalam pelatihan, kemudahan perizinan, serta fasilitasi kerja sama dengan ritel modern seperti Indomaret dan Alfamart. Ia berharap, program serupa dapat terus berlanjut untuk membantu UMKM berkembang lebih baik di masa depan.
Dengan berbagai kebijakan ini, Pemkab Rembang telah menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlangsungan UMKM dan membantu mereka beradaptasi dengan tantangan ekonomi yang ada.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar