MEMANGGIL.CO - Dunia pewayangan Indonesia kembali berduka. Ki Warseno Slenk, dalang kondang yang dikenal luas berkat dedikasinya dalam melestarikan seni wayang kulit telah tutup usia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/12/2024) pukul 04.30 WIB.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh keponakan almarhum, Jatmiko yang menyebutkan bahwa Ki Warseno telah menjalani perawatan intensif selama tiga hari di rumah sakit sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Pak Slenk sudah tiga hari dirawat di PKU," ujar Jatmiko.
Ia menuturkan, jenazah almarhum akan dimakamkan pada pukul 13.00 WIB di makam Depokan Juwiring, Klaten.
Prosesi pemberangkatan jenazah akan dilakukan dari kediaman rumah duka di Griya Duhkito, Kranggan RT 02/RW18, Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menggali Kiprah Ki Warseno Slenk
Ki Warseno Slenk yang memiliki nama lengkap Warseno Hardjo Darsono, lahir pada 18 Juni 1965. Ia adalah adik kandung dari dalang legendaris Ki Anom Suroto.Nama Warseno Slenk mencuat di dunia wayang kulit berkat kemampuannya dalam membawakan lakon-lakon wayang yang sering kali "nyleneh" dan berani keluar dari pakem tradisional, namun tetap mengedepankan kearifan budaya Jawa.
Meskipun terkenal sebagai dalang, Ki Warseno adalah seorang sarjana pertanian, lulus S1 dari Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Solo, bahkan menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo. Ki Warseno meninggalkan seorang istri, Asih Purwaningtyas, dua anak, dan seorang cucu.
Pesan Terakhir untuk Generasi Muda
Sebelum berpulang, tepatnya pada 23 November 2024, Ki Warseno Slenk turut berpartisipasi dalam acara Sosialisasi 4 Pilar dan doa kebangsaan yang diselenggarakan oleh Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Lestari Moerdijat di Sasono Sumiwo, Keraton Surakarta Hadiningrat.Dalam acara tersebut, Ki Warseno memimpin pertunjukan wayang dengan lakon Wahyu Cakraningra yang mengandung pesan-pesan filosofis tentang kepemimpinan, keadilan, dan kebijaksanaan.
Pada kesempatan tersebut, Ki Warseno juga memberikan pesan penting kepada generasi muda, khususnya di Surakarta, untuk tidak melupakan budaya Jawa, terutama seni wayang kulit yang harus terus dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya bangsa yang tak ternilai harganya.