MEMANGGIL.CO - Bencana banjir yang terus berulang di wilayah Kabupaten Grobogan, Blora, dan Demak, Jawa Tengah, dalam lima tahun terakhir diduga kuat disebabkan oleh kerusakan hutan di Pegunungan Kendeng Utara, yang merupakan hulu Sungai Lusi.
Sungai Lusi, salah satu sungai terpanjang di Jawa Tengah dengan panjang 234 km, menjadi biang kerok banjir usai debit airnya terus meluap saat musim hujan.
Banjir terbaru melanda wilayah Grobogan, Demak dan Blora merendam ribuan rumah, merusak infrastruktur, dan memutus akses antarwilayah. Dinas terkait bersama BPBD telah bergerak cepat melakukan evakuasi dan penyaluran bantuan.
“Beberapa pengungsi sudah kita lokalisir, bantuan logistik juga sudah dikerahkan,” ujar Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Ahmad Luthfi, dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa 20 Mei 2025.
Sebelumnya, Kepala BPBD Jateng, Bergas Catursasi Penanggungan menyebut, timnya langsung bergerak ke lokasi. Mereka menerima laporan banjir pada Minggu 18 Mei 2025.
Hulu Sungai Lusi Gundul, Ancaman Berulang Setiap Musim Hujan
Banjir tahunan yang terus berulang disebut para ahli sebagai konsekuensi langsung dari deforestasi di kawasan Pegunungan Kendeng Utara, yang menjadi hulu berbagai anak sungai Sungai Lusi seperti Sungai Glugu, Peganjing, Bangan, Kemiri, hingga Medang.
Pemerintah tengah membangun enam waduk di sepanjang aliran Sungai Lusi—di antaranya Waduk Banjarharjo, Kedungsapen, dan Dumpil—untuk menahan debit air saat musim hujan. Namun, langkah ini dinilai belum menyentuh akar persoalan, yakni kerusakan ekosistem di kawasan hulu.
Fakta Penting Sungai Lusi
Dikutip di laman Wikipedia, Sungai Lusi adalah sebuah sungai yang melintas di tengah-tengah Kabupaten Grobogan dari timur mulai dari Bulu Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Indonesia. Di aliranya sungai ini bertemu dengan Kali Serang di Penawangan Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Sungai ini terletak di antara pegunungan Kapur Utara dan pegunungan Kendeng.
Sungai ini merupakan sungai terbesar di Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Blora. Sungai ini juga merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa Tengah dengan panjang sungai 234 km dengan luas DAS mencapai 3656,78 meter pesegi.
Sungai ini melewati berbagai wilayah di Kabupaten Blora, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Kudus di Jawa Tengah.
Di aliran sungai ini terdapat 3 bendungan besar yaitu bendung Dumpil di Ngaringan, Grobogan, bendung Klambu di Klambu, Grobogan, bendung Wilalung di Undaan, Kudus. Di bendung Wilalung yang terletak di Undaan, Kudus, aliran sungai dipecah menjadi 2 yaitu ke sungai Wulan melalui 2 pintu air dan sungai Juwana melalui 9 pintu air.
Anak Sungai Kali Lusi
Sungai Lusi mempunyai puluhan anak sungai yang berhulu di pegunungan Kapur Utara maupun di pegunungan Kendeng. Anak sungai tersebut antara lain:
Yang berhulu di pegunungan Kendeng:
Sungai Bangan (Jepon).
Sungai Kemiri (Jepon).
Sungai Medang, Sungai Gandu dan Sungai Balong (Kuwu, Sulursari, dan Doplang).
Sungai Cayo
Sungai Klampis
Sungai Glugu (Purwodadi)
Sungai Peganjing.
Yang berhulu di pegunungan Kapur Utara:
Sungai gempol (Tunjungan).
Sungai Lempuyan (Ngawen).
Sungai Kedungbulus.
Sungai Cangkring (Kunduran)
Sungai Tirta.
Sungai Jangkungharjo (Grobogan).
Sungai Senthe
Geografi
Sungai ini mengalir di wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger). Suhu rata-rata setahun sekitar 25 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 28 °C, dan terdingin Januari, sekitar 24 °C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2845 mm.
Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 527 mm, dan yang terendah September, rata-rata 35 mm.
Pembangunan waduk
Hampir setiap musim penghujan sungai Lusi meluap. Dan banjir terbesar yg perenah terjadi di aliran sungai lusi yaitu pada tahun 1993 dan 2007. Untuk mengatasi hal tersebut saat ini sedang dikerjakan pembangunan enam waduk di sepanjang sungai Lusi, yaitu waduk Banjarharjo, Kedungsapen, Kedungwaru, Tirto, Ngemplak, Dumpil, dan Bandungharjo.