MEMANGGIL.CO - Lelang barang rampasan milik negara kembali jadi primadona. Dalam dua hari pelaksanaan serentak di 14 kota, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil meraup hampir Rp25 miliar dari penjualan berbagai barang hasil sitaan kasus korupsi.
Digelar bersama Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) pada Rabu dan Kamis, 11–12 Juni 2025, lelang ini jadi bukti kalau upaya pemberantasan korupsi bukan cuma soal memenjarakan pelaku, tapi juga soal memulihkan kerugian negara.
“Dengan membeli barang lelang, masyarakat tak hanya memperoleh barang berkualitas dengan harga miring, tetapi juga berkontribusi langsung membantu negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP),” ujar Mungki Hadipratikto, Direktur Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi KPK.
Laku Fantastis, dari Kemeja Rp5.700 sampai VW Caravelle
Barang-barang yang dilelang pun beragam, mulai dari pakaian, tas mewah, motor gede, hingga properti. Salah satu yang mencuri perhatian adalah kemeja sutera lengan panjang yang dibuka dengan harga limit Rp5.700 dan tembus hingga Rp5.675.700!
Mobil VW Caravelle yang sebelumnya dua kali gagal terjual juga mencetak rekor, laku di harga Rp123,9 juta dari harga buka Rp17,9 juta.
“Contohnya sepeda motor perkara Rafael Alun, alhamdulillah laku juga. Begitu juga dengan mobil VW Caravelle dan tas LV yang sudah dua kali gagal ternyata laku juga. Semuanya akhirnya terjual. Ini tentu capaian yang sangat baik,” lanjut Mungki.
Barang-barang mewah lain seperti tas Louis Vuitton, sepeda motor Triumph Speedmaster Bonneville, dan sepeda lipat Brompton juga ikut terjual.
Peserta Naik 300 Persen, Lelang Online Semakin Diminati
Meski dilaksanakan secara daring melalui situs lelang.go.id, suasana lelang tetap seru dan penuh tensi.
“Saya melihat peserta sangat luar biasa antusiasmenya. Bahkan, ada salah satu barang yang diperebutkan oleh kurang lebih 20 peserta lelang. Kejar-kejaran penawaran bahkan masih terjadi hingga 10 detik sebelum lelang ditutup,” cerita Mungki saat hadir langsung di KPKNL Jakarta III.
Muhammad Firmansyah, Fungsional Pelelang Ahli Muda di KPKNL Jakarta III, menyebut lonjakan peserta kali ini cukup mencolok dibandingkan lelang sebelumnya.
“KTP peserta yang diverifikasi melonjak hampir 200 persen. Dari lelang sebelumnya (Maret 2025) 800-an menjadi 1.700-an KTP. Dari 8 lot barang tidak bergerak dan 44 lot barang bergerak yang dilelang di KPKNL Jakarta III, ada lebih dari 300 peserta yang bertarung di dunia maya untuk memberikan penawaran terbaik,” ungkap Firmansyah.
Beberapa barang bahkan terjual hingga 200–300 persen di atas harga limit awal. Lelang daring terbukti tetap kompetitif!
Rp24,8 Miliar Terkumpul dari 46 Lot Terjual
Dari total 82 lot yang ditawarkan, sebanyak 46 lot berhasil terjual dengan total nilai lelang sementara Rp24.863.404.700. Rinciannya, 39 lot barang bergerak menyumbang Rp732 juta, sedangkan 7 lot barang tidak bergerak seperti rumah atau tanah menyumbang sekitar Rp24,1 miliar.
Setelah pemenang melunasi pembayaran maksimal lima hari setelah penetapan, dana akan langsung masuk ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Lelang ini digelar serentak di Jakarta, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Palembang, Pekanbaru, Dumai, Tangerang, Surabaya, Purwokerto, Banda Aceh, Bekasi, Pekalongan, dan Cirebon.
Pemulihan Aset Jadi Fokus KPK
Kinerja KPK dalam pemulihan aset terus menunjukkan tren positif. Pada periode Januari–Maret 2025 saja, total pengembalian ke kas negara telah mencapai Rp53 miliar. Terdiri dari Rp13 miliar di Januari–Februari, Rp42,45 miliar pada Maret, serta nilai wanprestasi Rp100 juta.
Melalui lelang barang rampasan ini, KPK ingin menegaskan bahwa pemberantasan korupsi tak hanya soal menghukum, tapi juga mengembalikan hak negara.