Surabaya, MEMANGGIL.CO -Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya tahun 2026 resmi disahkan dengan total nilai mencapai Rp 12,7 triliun. Pengesahan dilakukan melalui rapat paripurna antara Pemerintah Kota Surabaya dan DPRD Surabaya pada Senin, 10 November 2025.
Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan bahwa arah kebijakan fiskal tahun 2026 harus fokus pada penguatan pendapatan tanpa menambah beban baru bagi masyarakat.
“Sejak awal kami ingin APBD 2026 menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi Surabaya. Jangan sampai upaya menaikkan pendapatan justru menekan warga,” ujar Fathoni, Kamis (13/11/2025).
Menurutnya, APBD 2026 memuat sejumlah program strategis yang membutuhkan dukungan pendapatan daerah yang kuat, antara lain pengendalian banjir, pembangunan saluran terkoneksi, serta penguatan program sosial seperti Beasiswa Pemuda Tangguh dan pemberdayaan Gen Z di tingkat RW.
Namun, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diharapkan dilakukan melalui optimalisasi aset daerah dan inovasi kebijakan, bukan lewat langkah-langkah yang berpotensi memberatkan rumah tangga kecil.
“APBD ini dinantikan masyarakat. Yang harus diperhatikan adalah bagaimana pendapatan diperoleh, bukan hanya seberapa besar belanjanya,” tegasnya.
Fathoni juga menyoroti pentingnya strategi pendapatan yang profesional dan transparan, mengingat kondisi fiskal tahun depan diprediksi lebih ketat dibanding tahun sebelumnya.
Ia berharap optimalisasi aset, penataan titik-titik ekonomi baru, serta reformasi sektor potensial dapat menjadi sumber pendapatan tanpa membebani publik.
“Kami ingin APBD ini benar-benar menciptakan peluang ekonomi baru, bukan menambah beban baru,” katanya.
Selain menekankan keseimbangan fiskal, Fathoni juga mendorong percepatan realisasi program sejak Januari 2026. Menurutnya, semakin cepat anggaran digulirkan, semakin cepat pula dampak ekonomi dirasakan masyarakat.
“APBD ini harus cepat diserap karena menjadi stimulan pertumbuhan ekonomi. Tidak boleh lagi pola lama: serapan rendah di awal, tinggi di akhir,” ungkapnya.
Ia meyakini bahwa pelaksanaan program infrastruktur di berbagai kawasan akan otomatis meningkatkan aktivitas ekonomi, yang pada akhirnya ikut memperkuat PAD Surabaya.
“Harapan kami, masyarakat bisa menikmati pesatnya laju pertumbuhan kota, sementara peluang ekonomi baru di kawasan-kawasan itu ikut muncul,” ujarnya.
Dengan nilai anggaran yang besar dan kebutuhan fiskal yang ketat, DPRD meminta Pemkot Surabaya memastikan seluruh strategi pendapatan disusun secara hati-hati dan selaras dengan visi pembangunan kota.
“APBD ini sudah direncanakan dan tinggal dilaksanakan. Kami berharap semuanya berjalan tepat waktu dan sesuai dengan RPJMD,” pungkas Arif Fathoni.