Kemenag Luncurkan MQK Internasional, Pesantren Siap Go Global


Menteri Agama Nasaruddin Umar. Foto Kemenag.

MEMANGGIL.CO - Dunia pesantren Indonesia menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya, Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional. Gelaran perdana ini jadi langkah besar dalam mendorong pesantren tampil di panggung global.

Kick off MQK Internasional dilakukan langsung oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, di kantor pusat Kemenag, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Baca juga:

“Kita sedang membangun siyasah al-ta‘lm al-Islm berbasis pesantren yang melampaui batas negara. MQK Internasional bukan sekadar ajang lomba, tapi panggung pertemuan antartradisi keilmuan Islam,” tegas Menteri Agama Nasaruddin Umar.

Ajang ini bukan cuma soal kompetisi membaca kitab kuning, tetapi juga bagian dari strategi besar Indonesia dalam menginternasionalisasi peran pesantren sebagai simpul ilmu, budaya, dan diplomasi keislaman Asia Tenggara.

Melalui MQK Internasional, Kemenag ingin menunjukkan bahwa pesantren Indonesia punya kapabilitas dalam hal keilmuan, kekayaan turats, hingga pendekatan metodologis yang bisa bersaing secara setara dalam percakapan intelektual dunia Islam.

“Pesantren adalah aset strategis Indonesia untuk tampil sebagai pemimpin moral di kawasan. MQK Asia Tenggara akan menjadi panggung untuk menunjukkan Islam yang damai, intelektual, dan terbuka terhadap dialog lintas bangsa,” ujar Menag.

MQK Internasional juga didorong sebagai bagian dari soft diplomacy Indonesia. Lewat pendekatan budaya dan pengetahuan berbasis Islam wasathiyah, Indonesia memperkuat perannya sebagai pusat Islam moderat yang solutif menghadapi tantangan zaman.

Baca juga:

Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menyebut MQK Internasional sebagai medium al-ta‘ruf al-ma‘rif atau proses saling mengenal lewat ilmu pengetahuan. Menurutnya, Indonesia hadir dalam ajang ini bukan sebagai pihak yang inferior, melainkan sebagai pusat referensi dan moderasi Islam.

“Indonesia hadir bukan sebagai subordinat, tetapi sebagai pusat epistemik yang kaya rujukan dan moderasi,” jelas Suyitno.

Tahun ini, MQK resmi naik kelas menjadi ajang internasional. Santri dari berbagai negara sahabat turut serta, antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Jepang, Myanmar, serta komunitas diaspora Indonesia melalui Jakarta Global Network.

Tak cuma perlombaan, MQK Internasional 2025 juga diramaikan dengan beragam side event.

Baca juga:

Di antaranya Halaqah Ulama Internasional yang mengangkat tema Rekonstruksi Maqashid Syariah dalam Konteks Kontemporer, Expo Kemandirian Pesantren yang menampilkan produk unggulan dari berbagai pondok, serta kegiatan seperti Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, hingga Launching Pesantren Hijau (gerakan menanam 1 santri 1 pohon).

Puncak acara MQK Internasional ke-1 akan berlangsung secara luring pada 1-7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Sebelum itu, babak penyisihan dijadwalkan digelar secara daring pada bulan September mendatang.

Editor :

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru