BLORA, MEMANGGIL.CO — Seorang pelajar di Cepu, Kabupaten Blora, ditemukan tewas setelah tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo, Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Senin (13/10/2025) sore. Korban berinisial DA (15), warga RT 3 RW 5 Kelurahan Balun, yang diketahui merupakan siswa SMK Muhammadiyah 1 Cepu.
Kabar tenggelamnya pelajar tersebut sontak menggegerkan warga sekitar. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Blora bersama relawan segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pencarian dan evakuasi.
Baca juga: Bangku Kuliah dan Ilusi Belajar Kritis
Koordinator TRC BPBD Blora, Agung Tri, saat dikonfirmasi, membenarkan bahwa korban merupakan siswa aktif yang saat kejadian sedang bolos sekolah.
“Itu bocah dua, itu bolos. Sudah dikonfirmasi di grup orang tua bahwa yang bersangkutan tidak masuk sekolah tanpa surat izin. Orang tuanya mengira anaknya masuk sekolah,” jelas Agung, Selasa (14/10/2025).
Menurut Agung, sebelum kejadian, korban sempat berpamitan kepada orang tua seolah hendak berangkat ke sekolah, namun kenyataannya tidak hadir di kelas. Setelah pihak sekolah menginformasikan ketidakhadirannya, orang tua mulai mencari keberadaan anaknya.
“Akhirnya orang tuanya mencari, ternyata bocah itu bermain di Bengawan dan tenggelam di situ. Pihak sekolah juga sudah mengonfirmasi bahwa korban tidak masuk tanpa izin,” tambah Agung.
Baca juga: Sekolah Kosong, Warung Ramai: Dewan Pendidikan Blora Angkat Suara Soal Siswa Bolos
Dari hasil keterangan yang dihimpun, korban bersama seorang temannya diketahui sudah bolos sejak pagi. Mereka sempat terlihat mengenakan seragam sekolah, namun justru bermain di sekitar aliran sungai.
“Dia berangkat dari rumah pakai seragam, tapi tidak masuk sekolah. Dari pagi sudah bolos,” terang Agung.
Hingga Senin sore, upaya pencarian korban dilakukan oleh tim gabungan BPBD Blora, relawan SAR, dan warga sekitar. Setelah ditemukan, jenazah korban segera dievakuasi ke RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Hasil Visum RSUD Cepu Buka Fakta Kematian Pelajar Bengawan Solo
Kejadian ini menjadi peringatan bagi para orang tua dan pihak sekolah agar meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas siswa di luar jam pelajaran.
Editor : Wibowo