MEMANGGIL.CO - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terbukti kembali membantu dan memberi kemudahan terhadap kesembuhan warga Indonesia dari berbagai penyakit. Salah satunya turut dirasakan orang tua (ibunya) Novanto Adisasmita (27) yang menjalani operasi glaukoma.

"Ibu saya sudah hampir 63 tahun, dan beberapa waktu lalu menceritakan kalau pandangannya kabur, sempit, juga matanya terasa perih. Lalu saya tawarkan pada ibu untuk segera periksa ke dokter dengan menggunakan layanan JKN. Awalnya dalam hati sempat akan menggunakan biaya sendiri saja, ternyata saya coba bertanya ke teman-teman disarankan untuk menggunakan layanan JKN saja, papar Novanto Adisasmita pria asal Campurejo, Bojonegoro yang kerap disapa Adi.

Adi menuturkan, dirinya mengantar ibunya ke faskes terdaftar untuk memeriksakan penglihatan sang ibu yang mulai kabur. Selanjutnya ibu Adi dirujuk ke rumah sakit di untuk mendapatkan penanganan yang intensif.

Ternyata berbekal rujukan dan Kartu Tanda Penduduk (KTP), ibu saya pergi ke rumah sakit tepatnya di poli mata. Dokter yang menangani pun luar biasa ramah dan sangat membantu. Kemudian disampaikan oleh dokter jika ibu saya mengalami glaukoma, sehingga disarankan untuk operasi. Namun dikarenakan kondisi tubuh ibu saya yang kurang stabil maka pelaksanaan operasi dilaksanakan dalam dua tahap yaitu mata yang sebelah kanan dulu yang dilakukan operasi, terang Adi.

Adi menceritakan, saat pelaksanaan operasi glaukoma tersebut, ibunya tidak dibedakan dengan pasien lainnya.

Menurut sang ibu, dokter dan perawat yang menangani sama-sama memberikan porsi layanan kesehatan yang sama. Tidak nampak juga perkataan yang ketus dari pelayan kesehatan yang selama ini selalu terngiang di telinga.

Alhamdulillah ibu saya ditangani dengan sebaik-baiknya tanpa ada keluhan. Proses layanan yang tidak ribet saat ini menjadi poin pentingnya juga. Awalnya saya takut saat hendak memanfaatkan layanan JKN ini, karena menurut cerita yang saya dengar peserta JKN saat sakit tidak mendapatkan pelayanan yang baik, namun ternyata semuanya tidak terbukti, tegas Adi.

Adi merasa kaget karena operasi yang dijalani oleh sang ibu tidak dikenakan biaya sama sekali. Ia pun berterima kasih pada kerabat yang telah menyarankan operasi glaukoma tersebut dengan menggunakan layanan JKN.

Ibu saya ini pensiunan salah satu perusahaan BUMN dan telah lama menjadi peserta JKN, namun baru kali ini memanfaatkanya. Semoga layanan JKN kedepannya ini juga semakin bagus dan tidak rumit seperti dulu kala, kalau mau berobat harus menyiapkan banyak berkas, baik asli maupun salinannya, kata Adi.

Sekarang Adi benar-benar percaya karena Program JKN ini hadir untuk memberikan kemudahan dan memperingan peserta JKN dalam memberikan layanannya.

Adi berharap, masyarakat yang belum mempunyai JKN dapat segera terdaftar agar saat sakit walaupun mampu secara finansial namun belum tentu dapat membiayai sampai sembuh jika terjadi sakit.

Operasi glaukoma untuk mata sebelah kiri ibu saya ini akan dilakukan dua bulan lagi. Dan ternyata lumayan juga bila tidak menggunakan layanan JKN. Jangan merasa sekarang bisa membiayai namun di tengah jalan menjadi berat karena penyakit yang diderita pun butuh penanganan yang rutin, cetus Adi.

Adi berharap kiranya BPJS Kesehatan dapat selalu menghadirkan layanan pada masyarakat sampai kapan pun. Adi menyadari dengan perkembangan zaman, tentunya Program JKN akan berkembang selalu dapat memberikan yang terbaik pada pesertanya.

Apalagi sekarang, sambungnya, kan ada beberapa layanan digital yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan, misalkan hadirnya Aplikasi Mobile JKN.

"Terus terang saya pun baru mengunduhnya, namun ternyata setelah saya pelajari fiturnya luar biasa sekali. Semua komponen mulai dari antrean online sampai cek pembayaran iuran JKN ada semua. Tidak rugi layanan JKN ini dimanfaatkan karena sudah terbukti kemudahannya, pungkas Adi.