MEMANGGIL.CO - Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Jawa Tengah menggelar Forum Koordinasi Infrastruktur Riset dan Inovasi bertajuk Potensi Pemanfaatan Gas Rawa dan Energi Baru Terbarukan di Jawa Tengah. Kehadiran forum ini diharapkan adanya pertukaran data, laboratorium riset, pengujian yang ada di wilayah di Jawa Tengah.

Hal itu dikatakan Kepala Badan BRIDA Jawa Tengah Drs. Moh Arif Irwanto, saat membuka forum yang digelar di Politeknik Energi Mineral (PEM) Akamigas Cepu Blora, Selasa (27/2/2024). Kegiatan ini juga dihadiri Wakil Direktur 1 PEM Akamigas Asepta Surya W dan Kepala Bagian Umum PEM Akamigas, Prasudyana Gamarlap Seputra.

Selanjutnya juga dihadiri Kepala Bidang SDM dan Iptek BRIDA, Joko Mulyanto dan diikuti perwakilan dari Bapperida Pati, Dispermasdes Pati, Bappeda Blora, Baperlitbang Kendal dan para dosen PEM Akamigas dan mahasiswa program studi Teknik Produksi Migas dan Teknik Pengolahan Migas.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PEM Akamigas Erdila Indriani mengaku, kolaborasi dan dan koordinasi menjadi sesuatu yang sangat mahal.

Dengan kegiatan ini, diharapkan fungsi dan peran PEM Akamigas yang ikut memikul tanggung jawab social, menjadi terpacu untuk segera merealisasikan bukan hanya sekedar wacana dan mudah-mudahan bisa berkontribusi, ujar Ardila.

Menurut Erdila, penelitian harus berdasarkan fakta dan data serta bukan subyektivitas sekaligus harus sistematis dan logis. Terkait dengan energy baru terbarukan (EBT) di Indonesia, terdapat 6 potensi besar yaitu Hydro, Bioenergi, solar, geothermal angin dan lainnya.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM pada tahun 2019, imbuh Erdila, dari beberapa sumber EBT ternyata yang paling besar adalah panas bumi.

Sedangkan di Jawa Tengah belum ada sumber PLTP. Komitmen industri migas dunia terhadap EBT sangatlah tinggi dengan menanamkan investasi yang sangat besar, terangnya.

[caption id="attachment_15848" align="aligncenter" width="1600"] Peran mahasiswa diharapkan siap dibutuhkan saat penelitian dan pengembangan potensi gas rawa. (Humas PEM Akamigas for Memanggil)[/caption]

Sedangkan narasumber lainnya, yakni Mohammad Rizky Arya Marendra, mengupas tentang energi baru terbarukan di Jawa Tengah yang lebih banyak memanfaatkan potensi local. Diantaranya Biogas, PLTS Atap, Gas Rawa dan PLTMH.

Dalam paparannya, Rizky lebih fokus kepada pemanfaatan Gas Rawa (Biogenic Shallow Gas) yang merupakan potensi lokal yang mudah dan murah untuk dimanfaatkan masyarakat.

Rizky menjelaskan, Gas Rawa atau Biogenic Shalllow Gas adalah natural gas berupa metana yang terbentuk dari hasil dekomposisi sedimen organic.

Karena aktivitas bakteri pada tahapan awal pembentukaannya pada temperatur rendah di kedalaman overburden kurang dari 3000 ft. Total potensi BSG yang diketahui di Jawa Tengah adalah sekitar 14,47 juta SCF (Standart Cubic Feet), terangnya.

Risky menambahkan, potensi BSG terdapat di Kabupaten Pemalang, Semarang, Kota Salatiga, Pati, Grobogan dan Rembang. Selain itu, ada di Kabupaten Sragen, Kabupaten Magelang, Purworejo, Banjarnegara dan Kabupaten Cilacap.

Ia juga menyampaikan bagaimana upaya promotif mendorong implementasi EBT lain di Jawa Tengah. Yakni berupa kegiatan jelajah energi, sosialisasi energi terbarukan, sosialisasi dan business forum dan Penghargaan Desa Mandiri Energi sehingga mampu mengoptimalkan potensi EBT yang ada di sekitar.

Dari hasil diskusi dan tanya jawab dengan peserta, Rizky berharap ada kolaborasi antara kebutuhan dan ketersediaan SDM maupun peralatan yang dimiliki PEM Akamigas. Sehingga memperoleh hasil yang bermanfaat dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Misalnya di PEM Akamigas terdapat peralatan geolistrik, geo radar dan passive seismic yang bisa dimanfaatkan untuk penelitian Gas Rawa. Mahasiswa juga sudah siap jika dibutuhkan dalam melakukan penelitian dan pengembangan potensi gas rawa, pungkasnya.