MEMANGGIL.CO Krisis air bersih yang melanda 67 desa di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menggerakkan berbagai pihak untuk bersinergi membantu masyarakat terdampak. Kekeringan yang berlangsung selama dua bulan terakhir ini memicu kolaborasi antara pemerintah, lembaga, dunia usaha, dan organisasi masyarakat untuk mendistribusikan bantuan air bersih.
Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati, mengungkapkan bahwa beberapa desa seperti Tlogotunggal dan Kenongo mengalami dampak cukup parah. Desa Tlogotunggal tercatat memiliki 626 KK atau sekitar 2.549 jiwa yang terdampak, sementara di Kecamatan Selopuro dan Kecamatan Sedan, total ada 951 KK atau 2.927 jiwa.
Kami melakukan distribusi air bersih tiga kali seminggu, bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti PMI, Basnas, serta beberapa perusahaan, kata Sri dalam wawancara dengan Pro 3 RRI pada 22 Oktober 2024. Dia menambahkan, pembuatan sumur di beberapa desa juga menjadi solusi sementara untuk mencukupi kebutuhan air warga, dengan dana yang diambil dari anggaran desa.
Kerja sama ini menunjukkan pentingnya keterlibatan banyak pihak dalam menangani krisis. BPBD Rembang juga sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau prediksi musim hujan, yang diharapkan bisa segera tiba agar kekeringan tidak semakin meluas.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bentuk kepedulian nyata terhadap masalah kekeringan yang terjadi, dan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak sambil menunggu datangnya musim hujan.
Penulis: Alweebee
Editor: Anwar