MEMANGGIL.CO - Di Jalan Jatirogo No. 16, Desa Pandeyan, Sumbergirang, Lasem, berdiri sebuah bangunan bersejarah dengan warna hijau mencolok yang selalu menarik perhatian siapa saja yang lewat.

Rumah Idjo, yang juga dikenal sebagai Rumah Hijau, tak hanya unik dari segi warna tetapi juga arsitektur yang menggabungkan gaya Persia dengan sentuhan lokal. Bangunan ini menjadi salah satu saksi bisu akulturasi budaya di Lasem sejak abad ke-19.

Dibangun pada abad ke-19, Rumah Idjo adalah warisan budaya yang memperlihatkan percampuran budaya lokal dengan pengaruh Persia. Arsitekturnya terlihat menonjol dengan jendela besar, dinding tebal, dan ornamen yang khas, menunjukkan percampuran budaya yang unik dan kokoh.

Keberadaan bangunan seperti Rumah Idjo ini membuktikan bahwa Lasem dulunya menjadi salah satu pusat perdagangan dan budaya penting di Pulau Jawa.

Pengaruh dari bangsa Persia, Tionghoa, dan Eropa, hingga budaya lokal tercermin di setiap sudut bangunan, menjadikannya rumah tinggal yang menyimpan cerita masa lalu yang tak ternilai.

Meskipun telah mengalami beberapa kali pemugaran, Rumah Idjo masih mempertahankan keasliannya. Beberapa ornamen kayu dan dinding batu tetap terlihat kokoh, memperlihatkan gaya bangunan yang bertahan dari waktu ke waktu. Pengunjung yang masuk ke dalam rumah ini dapat merasakan suasana klasik yang begitu kental, membawa nostalgia ke masa lampau.

Seiring berjalannya waktu, Rumah Idjo tetap berupaya dipertahankan. Namun, seperti bangunan bersejarah lainnya, perawatan menjadi hal yang penting. Kini, Rumah Idjo masih dalam proses restorasi agar keasliannya terjaga.

Meskipun minat masyarakat terhadap bangunan bersejarah mulai meningkat, tantangan untuk merawatnya tetap ada. Beberapa bagian rumah sudah menunjukkan tanda-tanda usang akibat kurangnya perawatan intensif, dan pandemi COVID-19 pun sempat membuat Rumah Idjo sepi pengunjung, berdampak pada upaya pemeliharaan.

Mengunjungi Rumah Idjo tak sekadar berwisata, tapi juga turut mendukung pelestarian bangunan ini. Pemeliharaan bangunan tua seperti Rumah Idjo membutuhkan perhatian dan dukungan dari berbagai pihak agar generasi mendatang masih bisa menikmati kekayaan budaya ini.

Rumah Idjo bukan hanya tempat yang menarik bagi pecinta sejarah, tetapi juga para fotografer dan seniman. Warna hijau mencolok, bentuk arsitektur yang unik, dan suasana tenang di sekitar rumah ini menjadikannya lokasi sempurna untuk berfoto atau sekadar menikmati suasana klasik Lasem.

Ditambah dengan sentuhan ornamen khas Persia dan detail arsitektur yang masih asli, rumah ini menjadi latar yang ideal bagi siapa saja yang ingin merasakan langsung nuansa bersejarah di Lasem.

Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Lasem, Rumah Idjo adalah destinasi wajib. Selain Rumah Candu dan beberapa bangunan bersejarah lainnya di Lasem, Rumah Idjo menjadi salah satu bangunan yang menyimpan sejarah Lasem dengan pesonanya yang khas.

Kamu bisa mengagumi arsitekturnya, merasakan atmosfer tempo dulu, dan belajar lebih dalam tentang akulturasi budaya yang pernah terjadi di daerah ini.

Rumah Idjo adalah contoh nyata dari warisan budaya yang tak ternilai dan memerlukan perhatian kita semua untuk tetap hidup di masa kini. Pemerintah dan masyarakat terus berupaya menjaga dan melestarikan situs-situs bersejarah ini, dan peran serta pengunjung pun sangat membantu dalam upaya tersebut.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan upaya pelestarian yang terus dilakukan, diharapkan Rumah Idjo bisa bertahan lebih lama dan menjadi saksi sejarah yang menginspirasi generasi berikutnya.

Jika kamu berkunjung ke Lasem, sempatkan diri untuk mampir dan menikmati keindahan Rumah Idjo. Tak hanya melihat bangunan, tapi kamu juga ikut membantu melestarikan sejarah agar kisah dan nilai budaya Rumah Idjo tetap hidup. Lasem, dengan segala kekayaannya, menantimu untuk dijelajahi.

Penulis: Alweebee

Editor: Anwar