MEMANGGIL.CO - Pengelolaan Pasar Sido Makmur Blora yang dinilai amburadul membuat pasar ini menjadi sarang bagi pelaku pencurian. Sejak Oktober 2024, sedikitnya 12 pedagang mengaku kehilangan barang dagangan mereka.

Kondisi ini memicu keluhan dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Blora, Ahmad Labib Hilmy atau yang akrab disapa Gus Labib.

"Perlu penataan pengelolaan pasar yang menyeluruh untuk meningkatkan kenyamanan dan keberlangsungan bagi para pedagang yang berjualan di pasar," ujar Gus Labib, Sabtu (9/11/2024).

Gus Labib mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, pimpinan DPRD Blora akan mengundang pedagang Pasar Sido Makmur untuk mendengarkan langsung keluhan mereka.

Selain itu, pihak Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora yang bertanggung jawab atas pengelolaan pasar juga akan dipanggil.

"Ponggal-panggil kalau tidak disiapkan konsep yang jelas ya tidak kongkret," tambahnya.

Diketahui, Ketua DPRD Blora, Mustopa, sebelumnya juga menanggapi masalah pasar yang kerap menjadi sasaran pencurian.

"Minggu depan kami akan memanggil seluruh dinas terkait, termasuk pihak Dindagkop UKM Blora," ujar Mustopa.

Selain itu, pihaknya juga berencana mengundang pedagang yang menjadi korban pencurian untuk menyampaikan keluhan mereka secara langsung.

Tambahan informasi, sejak Oktober-November 2024, sejumlah pedagang di Pasar Sido Makmur mengaku kehilangan barang dagangan mereka, terutama sembako. Setidaknya 12 pedagang melaporkan kejadian pencurian yang terjadi dalam periode tersebut.

Adapun, sekitar enam bulan lalu, pihak Dindagkop UKM Blora mengklaim telah menangkap pelaku pencurian, namun masalah ini kembali muncul.