MEMANGGIL.CO - Belakangan ini, Indonesia digemparkan dengan terungkapnya praktik percetakan dan peredaran uang palsu yang berlangsung cukup lama, bahkan sejak tahun 2010 di UIN Alauddin Makassar.

Hal ini tentunya menjadi perhatian serius, mengingat dampaknya yang besar terhadap perekonomian dan masyarakat. Praktik pemalsuan uang yang sudah berjalan lebih dari satu dekade ini menunjukkan betapa pentingnya bagi kita untuk lebih waspada dalam mengenali keaslian uang yang beredar.

Untuk itu, penting bagi masyarakat untuk mengetahui cara-cara membedakan uang asli dan palsu, agar terhindar dari kerugian akibat transaksi dengan uang palsu.

Dikutip dari laman Indonesia.go.id, berikut adalah beberapa cara untuk membedakan uang asli dan palsu:

Cara Menghindari Menerima Uang Palsu

  1. Meluangkan waktu untuk meneliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).
  2. Melakukan transaksi di tempat dengan pencahayaan yang baik.
  3. Melakukan penukaran uang di tempat resmi.
  4. Melakukan pembayaran secara nontunai.

Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah

A. Bahan Baku Uang Kertas Rupiah
  • Bahan serat kapas: Uang kertas rupiah terbuat dari kertas khusus yang berbahan serat kapas.
  • Benang pengaman: Terdapat benang pengaman yang dianyam pada uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000, yang akan berubah warna bila dilihat dari sudut tertentu. Benang pengaman ini juga terdapat pada pecahan lainnya seperti Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000.
  • Tanda air (watermark): Semua pecahan uang kertas memiliki watermark gambar pahlawan. Pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, dan Rp10.000, terdapat juga logo BI dan ornamen tertentu yang hanya bisa terlihat jika diterawang.
B. Desain

Setiap uang kertas memiliki desain, ukuran, dan warna yang khas dan mudah dikenali, sehingga jelas perbedaannya dengan uang palsu.

C. Teknik Cetak

Banyak unsur pengaman pada uang kertas yang dapat dikenali dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang):

  • Tinta berubah warna (Colour Shifting Ink): Gambar perisai dengan logo Bank Indonesia pada pecahan tertentu akan berubah warna saat dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
  • Gambar tersembunyi (multicolour latent image): Beberapa pecahan uang memiliki gambar tersembunyi berupa angka yang hanya bisa terlihat dari sudut pandang tertentu.
  • Teknik cetak khusus: Gambar utama, lambang negara, angka nominal, huruf terbilang, dan frasa "NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA" akan terasa kasar saat diraba.
  • Kode tuna netra (blind code): Pada sisi kiri dan kanan uang terdapat garis-garis yang dapat diraba oleh tunanetra untuk mengenali nilai nominal dan keaslian uang.
  • Gambar saling isi (rectoverso): Logo BI yang akan terlihat utuh jika diterawang.

Cara Mengenali Ciri-Ciri Keaslian Uang Rupiah dengan 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)

  1. Dilihat: Perhatikan perubahan warna benang pengaman pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000, serta perisai logo BI yang berubah warna. Temukan angka yang tersembunyi pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, dan gambar tersembunyi lainnya.
  2. Diraba: Setelah memperhatikan dengan saksama, raba uang yang Anda curigai. Anda akan merasakan bagian uang yang kasar, seperti pada gambar utama, lambang negara, angka nominal, dan tulisan BANK INDONESIA.
  3. Diterawang: Angkat uang ke arah cahaya dan perhatikan gambar pahlawan, ornamen tertentu, dan logo BI yang akan terlihat jelas.

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Menerima Uang Palsu atau Uang yang Diragukan Keasliannya?

Jika Anda menerima uang palsu, lakukan langkah-langkah berikut:
  1. Jangan membelanjakan uang palsu yang diterima.
  2. Serahkan uang palsu kepada kantor bank terdekat untuk dimintakan klarifikasi ke Bank Indonesia, atau ajukan permohonan klarifikasi di kantor Bank Indonesia terdekat.
  3. Laporkan dugaan tindak pidana pemalsuan uang ke kantor polisi terdekat.
Dengan memahami ciri-ciri uang asli, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan mencegah peredaran uang palsu.