MEMANGGIL.CO - Komisi I DPRD Kabupaten Tuban terus menunjukkan komitmen dalam mengawal persoalan banjir yang merendam 40 hektar lahan persawahan di wilayah Kecamatan Plumpang. Banjir diwilayah ini telah menghambat aktivitas pertanian warga. Kamis (17/06).

Sebagai upaya mencari solusi jangka pendek maupun jangka panjang, Komisi I DPRD Tuban melakukan kunjungan lanjutan ke Kantor Perum Jasa Tirta I di Kota Malang, pada Jumat, 11 Juli 2025. Langkah ini merupakan bagian dari serangkaian komunikasi dan koordinasi yang telah dibangun dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDAP) Provinsi Jawa Timur, serta Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Ketua DPRD Tuban Sugiantoro tersebut, Komisi I DPRD Tuban menekankan pentingnya pengelolaan air yang lebih responsif dan terkoordinasi, sebab banjir ini bukan sekadar bencana tahunan, melainkan krisis struktural akibat manajemen pintu air dan sistem saluran yang belum optimal.

“Kadang pintu air hanya dibuka 2 sampai 3 meter. Dampaknya mungkin terlihat hanya di satu atau dua desa, tapi jangan sampai ada istilah ‘mengorbankan desa’ untuk kepentingan teknis. Semua warga harus diprioritaskan,” tegas anggota Komisi I DPRD Siswanto dalam diskusi teknis dengan jajaran Perum Jasa Tirta I.

Selain itu, Komisi I juga menyoroti bahwa wilayah Plumpang dan Widang merupakan lumbung padi utama di Kabupaten Tuban bahkan Jawa Timur. Jika para petani tidak segera dapat menanam, rantai produksi pangan lokal berisiko terganggu. Persoalan ini bukan semata urusan pertanian, tetapi juga berkaitan erat dengan masa depan ekonomi masyarakat Tuban.

Masih dalam rapat yang sama, Ketua DPRD Tuban Sugiantoro menambahkan, kunjungan kerja ini bukan bersifat seremonial, melainkan bentuk nyata keberpihakan DPRD terhadap aspirasi warga. Para Wakil Rakyat ingin memastikan bahwa solusi yang dibahas di tingkat teknis dapat segera ditindaklanjuti di lapangan.

HUT RI

Sebagai bagian dari aksi nyata, Komisi I bersama jajaran Perum Jasa Tirta I dan HIPPA Kecamatan Plumpang melakukan tinjauan lapangan langsung ke lokasi banjir di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang, pada Rabu, 16 Juli 2025. Hasil koordinasi disepakati untuk menambah tinggi bukaan pintu air dikawasan Jabung yang menjadi kewenangan Perum Jasa Tirta I. Upaya tersebut membuahkan hasil, banjir surut pada Kamis 17 Juli 2025 sehingga petani dapat mulai menanam.

“Setelah koordinasi akhirnya dicapai kesepakatan untuk membuka pintu air Jabung lebih tinggi, yang sebelumnya dua sampai tiga meter, ditambah menjadi 3.40 cm,” ujar Siswanto.

Selanjutnya, penambahan tinggi bukaan pintu air akan disesuaikan dengan kondisi daerah yang dilewati anak sungai avur kuwu.

Komisi I DPRD Tuban menegaskan akan terus mengawal persoalan ini hingga tuntas, dan mendorong percepatan langkah-langkah teknis serta kebijakan yang lebih berpihak pada masyarakat. Respons cepat dan pengelolaan air yang terencana dinilai sebagai kunci utama mencegah krisis serupa di masa yang akan datang.