Rembang, MEMANGGIL.CO - Upaya menekan kemiskinan ekstrem dan stunting di Kabupaten Rembang terus digencarkan. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Rembang menyalurkan berbagai bentuk bantuan sosial, mulai dari program jambanisasi hingga Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak stunting.
Penyaluran dilakukan di Kantor BAZNAS Rembang pada Rabu (29/10/2025), menyasar ratusan warga dari berbagai desa yang masuk kategori keluarga miskin dan rentan.
Ketua BAZNAS Rembang, Mohammad Ali Anshory, menjelaskan bahwa seluruh program ini diarahkan untuk mendukung target pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan memperbaiki kondisi gizi masyarakat.
“Kami memprioritaskan penerima manfaat di wilayah kemiskinan ekstrem. Data penerima disusun berdasarkan pendataan bersama pemerintah daerah melalui OPD terkait, agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” ungkap Ali Anshory.
Dalam program bedah rumah, BAZNAS menyalurkan bantuan kepada 10 keluarga dengan nilai masing-masing Rp20 juta tanpa potongan pajak. Hingga Oktober 2025, dari target 50 unit, sebanyak 45 unit rumah tidak layak huni telah selesai diperbaiki.
Sementara itu, melalui program jambanisasi, BAZNAS memberikan bantuan pembangunan 16 unit jamban untuk keluarga yang belum memiliki fasilitas sanitasi layak. Nilai bantuan mencapai Rp48 juta dengan rata-rata Rp3 juta per unit.
Program lain yang turut dijalankan adalah Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi 230 balita stunting. Setiap anak menerima paket senilai Rp500 ribu, dengan total bantuan mencapai Rp115 juta.
Selain bantuan infrastruktur dan gizi, BAZNAS juga menyalurkan modal usaha mikro bagi empat pelaku usaha kecil, seperti pedagang kaki lima dan penjual sayur, dengan nilai bantuan antara Rp2 juta hingga Rp3 juta per orang.
Wakil Bupati Rembang, H.M. Hanies Cholil Barro’, menilai peran BAZNAS semakin strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan. Ia menyebut kolaborasi pemerintah daerah dan BAZNAS telah menunjukkan hasil positif dalam menurunkan angka kemiskinan dan stunting di wilayahnya.
“Angka kemiskinan di Rembang kini turun menjadi 13 persen, dan stunting berada di angka 15,8 persen. Salah satu faktor pendukungnya adalah sinergi dengan BAZNAS,” ujar Hanies.
Dengan berbagai intervensi sosial tersebut, pemerintah daerah bersama BAZNAS menargetkan tren penurunan kemiskinan dan stunting terus berlanjut hingga akhir tahun 2025.***