Jakarta, MEMANGGIL.CO - Kemacetan Jakarta kembali menjadi sorotan, kali ini datang dari reaksi seorang warga negara asing. Sebuah video viral menunjukkan seorang turis asal Korea Selatan mengalami frustrasi berat hingga melakukan aksi tak terduga setelah terjebak macet berjam-jam di salah satu ruas jalan Ibu Kota.

 

Terjebak Macet Antasari, Turis Korea Tunjukkan Reaksi Ekstrem
 

Dilansir dari unggahan video akun Instagram @fakta.jakarta pada Minggu (02/11/2025), insiden ini terjadi saat turis tersebut menumpangi taksi online di tengah padatnya Jalan Layang Antasari, Jakarta Selatan.

Rekaman dari kamera dashboard taksi merekam jelas momen saat turis dewasa tersebut meluapkan rasa tidak nyamannya secara ekstrem.

"Seorang penumpang asal Korea Selatan frustrasi hingga berteriak dan jungkir balik di dalam mobil setelah terjebak macet selama dua jam di jalan layang Antasari, Jakarta," demikian keterangan yang menyertai video viral tersebut.
Turis Korea itu dilaporkan berteriak keras dan sesekali terlihat berguling-guling di bangku penumpang layaknya anak kecil yang sedang tantrum. Aksi ini tentu saja membuat sopir taksi kebingungan dan hanya bisa bertanya, "Why, why," kepada penumpangnya.

 

Minta Izin Buang Air Kecil di Mobil Jadi Puncak Frustrasi
 

Puncak dari rasa frustrasi yang dialami turis tersebut adalah ketika ia memberikan isyarat kepada sopir bahwa ia sudah tidak tahan dan ingin buang air kecil menggunakan botol air minum di dalam kendaraan.

Kejadian yang menunjukkan betapa parahnya dampak kemacetan terhadap kondisi psikis seseorang ini langsung menuai beragam komentar dari warganet.

@ruf*********: "Dia baru sehari udh kek gitu, Trus kita apa jir."
@rif********: "2 jam udah nahan kencing , bayangin kalo 5 jam , mungkin bisa gantiin STY nglatih timnas." (merujuk pada pelatih Timnas Indonesia asal Korea, Shin Tae-yong).
Netizen lain: "pantesan dijakarta orangnya emosian. ternyata selama ini cobaan mentalnya imbas macet itu berdampak besar terbukti org korea pun ga sanggup."


Video ini secara tidak langsung menyoroti isu klasik kemacetan parah di Jakarta yang tidak hanya mengganggu aktivitas, tetapi juga menguji ketahanan mental setiap individu, termasuk turis asing yang baru pertama kali merasakannya.