MEMANGGIL.CO - (4/11/25) menjadi hari bersejarah bagi Indonesia dan dunia. Untuk pertama kalinya, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar resmi dalam Sidang Umum UNESCO, menandai pengakuan global atas posisi strategis bahasa Indonesia dalam percakapan internasional.

Momen bersejarah ini dipimpin oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, yang menyampaikan pidato resmi menggunakan bahasa Indonesia di hadapan para delegasi dari berbagai negara. Suasana semakin membanggakan ketika beliau membuka sambutannya dengan pantun, salah satu warisan budaya takbenda Indonesia yang telah tercatat di UNESCO.

Hal ini menjadi simbol kuat kecintaan pada budaya bangsa sekaligus memperkenalkan kekayaan tradisi Indonesia di panggung dunia.

Penggunaan bahasa Indonesia di forum tertinggi UNESCO ini merupakan tindak lanjut dari keputusan Sidang Umum UNESCO pada 20 November 2023 di Paris, yang menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10 dalam forum tersebut. Sejak saat itu, Pemerintah Indonesia terus memperkuat diplomasi bahasa melalui berbagai program internasional, termasuk peningkatan pusat pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri, pengiriman duta bahasa, serta kolaborasi budaya dengan negara sahabat.

“Pengukuhan ini bukan hanya tentang bahasa, tetapi tentang jati diri bangsa. Bahasa Indonesia kini menjadi jembatan diplomasi budaya dan ilmu pengetahuan di tingkat global,” ujar Mu'ti dalam sambutannya.

Pengakuan ini menjadi bukti bahwa bahasa Indonesia memiliki nilai strategis, aksesibilitas global, serta peran penting dalam membangun dialog antarbangsa. Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong keberagaman bahasa, memperkuat kerja sama internasional, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang tidak hanya besar di tanah air, tetapi juga dihormati dalam percaturan dunia.

Dengan momentum ini, Indonesia mempertegas visinya sebagai negara yang mampu menjaga warisan budaya, memajukan diplomasi bahasa, dan memperkuat posisi di forum internasional.