Blora, MEMANGGIL.CO — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Blora melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menggelar Sosialisasi Pengembangan Kantor Urusan Agama (KUA) Early Warning System (EWS) di Aula Kemenag Blora, Selasa (4/11/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat peran KUA sebagai ujung tombak dalam menjaga kerukunan umat beragama sekaligus mencegah potensi konflik sosial-keagamaan sejak dini.

Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Blora, didampingi Kasi Bimas Islam, serta 85 Penyuluh Agama Islam se-Kabupaten Blora.

Turut hadir pula Ketua IPARI Kabupaten Blora, Agus Suwignyo, yang menjadi narasumber utama dengan paparan mendalam mengenai konsep, mekanisme, implementasi, hingga sistem monitoring EWS berbasis digital.

KUA Sebagai Garda Terdepan Kerukunan Umat

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Kemenag Blora menegaskan bahwa KUA memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas sosial dan keagamaan di tingkat masyarakat.

"KUA tidak hanya berfungsi sebagai lembaga layanan keagamaan, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam merespons dinamika sosial-keagamaan. Deteksi dini dan kemampuan bertindak cepat sangat diperlukan untuk menjaga harmoni masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, keberhasilan penerapan sistem peringatan dini ini bergantung pada kompetensi sumber daya manusia (SDM) serta penguatan sarana dan prasarana. Dengan peningkatan keduanya, KUA diharapkan semakin adaptif, responsif, dan siap menghadapi tantangan sosial-keagamaan di era digital.

Teknologi untuk Cegah Konflik Sejak Dini

Sementara itu, narasumber Agus Suwignyo dalam paparannya menjelaskan secara detail pentingnya penerapan sistem peringatan dini di lingkungan KUA. Menurutnya, melalui pemanfaatan teknologi dan pelaporan digital, KUA dapat memetakan potensi kerawanan sosial-keagamaan secara lebih cepat, tepat, dan terukur.

Sistem ini tidak hanya membantu dalam identifikasi potensi konflik, tetapi juga memudahkan koordinasi antarpenyuluh, aparatur Kemenag, dan pihak terkait lainnya dalam mengambil langkah preventif yang efektif.

Momentum Penguatan Moderasi Beragama

Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan peran penyuluh agama dan KUA dalam mewujudkan masyarakat yang harmonis, inklusif, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama.

Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, penyuluh, dan masyarakat, Kemenag Blora optimistis dapat terus menjadi pelopor dalam menjaga persatuan dan kerukunan umat di wilayahnya.

"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga harmoni. Dengan sistem peringatan dini yang kuat, kita bisa mencegah masalah sebelum menjadi konflik,” tutup Kepala Kemenag Blora.