Semarang, MEMANGGIL.CO – Ketua DPRD Jawa Tengah Sumanto mengajak generasi muda memproduksi konten kreatif berbasis budaya guna melestarikan kesenian tradisional yang semakin tersisih oleh arus globalisasi.

Ia menekankan bahwa kemajuan teknologi bisa menjadi peluang besar untuk mengenalkan budaya daerah kepada anak muda di era digital.

Pernyataan tersebut diajukan Sumanto ketika mengomentari minimnya kesadaran generasi muda terhadap identitas budaya. Menurutnya, kesenian tradisional seperti tari, wayang, dan lainnya tak boleh kalah dengan budaya populer dan membutuhkan cara baru untuk diperkenalkan.

"Generasi muda ini akrab dengan internet dan medsos. Maka kesenian pun perlu disiarkan dengan live streaming atau mengunggah videonya ke medsos," ujarnya.

Ia menambahkan, digitalisasi penting agar warisan budaya tidak hilang. Selain streaming, ia mendorong pembuatan konten seperti video edukasi, film dokumenter, dan podcast yang mengangkat tema kesenian tradisional.

Sumanto sendiri telah menerapkan inovasi ini pada pagelaran wayang kulit setiap bulan di kediamannya di Desa Suruh, Karanganyar. Sebelum pentas dimulai, ia mengadakan talkshow dengan dalang atau pemerhati seni sebagai narasumber, bahkan menjadi host yang mengajak dialog tentang cerita lakon wayang.

Sate Pak Rizki

Pagelaran tersebut juga disiarkan live di Youtube dan telah menarik jumlah penonton yang lumayan banyak.

"Tujuannya agar penonton tahu cerita yang ada pada lakon wayang, karena banyak yang suka nonton tapi nggak tahu ceritanya," katanya.

Ia mengakui bahwa saat ini hanya sebagian masyarakat di desa yang masih antusias menonton wayang, bahkan terkadang perlu iming-iming hadiah.

Oleh karena itu, ia menyarankan berbagai inovasi lain, seperti mengadaptasi kisah kontemporer ke panggung wayang tanpa meninggalkan pakem utama, untuk menjembatani tradisi dan teknologi.

"Harus ada kepedulian dari kita untuk melestarikan wayang kulit. Termasuk anak-anak diajak nonton. Kalau tidak, pelestarian hanya menjadi slogan," tandasnya. (ADV)