Bogor, MEMANGGIL.CO – Pemerintah Kabupaten Blora melakukan studi tiru terkait pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga kaitannya dengan pertanian organik bersama Pemerintah Kota Bogor, Senin (15/12/2025) di Gedung Balaikota Bogor.
Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, bersama Wakil Bupati Hj. Sri Setyorini, Ketua DPRD Blora, Kepala OPD terkait, dan wartawan, berdiskusi dan menerima pemaparan dari Walikota Bogor Dedie A. Rachim serta Ketua DPRD Kota Bogor.
"Kami ingin silaturahim membangun sinergi kerja sama kedepan antara Blora dan Kota Bogor. Kami ingin meniru Bogor karena PAD-nya bagus – bagaimana menaikkan PAD ditengah efisiensi pemotongan anggaran, itu yang ingin kami dapatkan strateginya," terang Bupati.
Pihaknya ingin mempelajari strategi Kota Bogor dalam meningkatkan penerimaannya.
Sementara itu, Walikota Bogor menjelaskan bahwa APBD Kota Bogor mencapai 3,3 triliun, dengan sebagian besar berasal dari PAD yang berjumlah 1,1 triliun. Meski demikian, Kota Bogor juga mengalami pemotongan transfer ke daerah.
"Selebihnya adalah dana bagi hasil, transfer daerah, dan sumber lain yang sah," ujarnya.
"Seperti yang kita tahu, pemotongan transfer mencakup semua daerah – Kota Bogor tercatat 250 miliar," paparnya.
Upaya mengoptimalisasi PAD, Pemkot Bogor terus mendorong inovasi digitalisasi layanan melalui SIPDEH (Sistem Informasi Pajak Daerah), layanan E-SPPT, E-OPSIR, dan aplikasi pendataan berbasis digital.
Dalam sektor parkir, terdapat sekitar 110 titik lokasi parkir tepi jalan yang dikelola Dinas Perhubungan, sedangkan parkir pasar dikelola Perumda.
Selanjutnya, untuk meningkatkan tata kelola, Pemkot tengah menyusun Perda dan Perwali perparkiran, melakukan inventarisasi lokasi, transformasi sistem pemungutan dari manual ke digital (ORIS), menjajaki kerja sama pihak ketiga, serta merencanakan tarif parkir berbeda di ruas jalan rawan kemacetan.
Selain PAD, Kota Bogor juga mengedepankan konsep pertanian urban farming.
"Karena lahan pertanian tidak cukup luas, kebijakan kita lebih menekankan pertanian urban farming, pertanian perkotaan, dan pertanian organik," jelas Walikota.
Diskusi Bupati Beserta Rombongan dengan Pimpinan IPB
Agenda dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab antara Pemkab Blora dan Pemkot Bogor, termasuk diskusi DPRD Blora dengan Ketua DPRD Bogor terkait Peraturan Daerah tentang pertanian organik.
Selain ke Balaikota, Pemerintah Blora juga belajar tentang pertanian organik dan ketahanan pangan di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).
Bupati beserta rombongan berdiskusi dengan Prof. Iskandar Zulkarnaen Siregar (Wakil Rektor Konektivitas Global, Kerja Sama, dan Alumni) dan Prof. Suryo Wiyono (Dekan Fakultas Pertanian), didampingi sejumlah guru besar dan dosen.
"Kita mendiskusikan kolaborasi antara Pemkab Blora dan IPB, khususnya dengan Fakultas Pertanian. Kita sudah juga melaksanakan beberapa program di Blora," terang Wakil Rektor.