Surabaya,MEMANGGIL.CO – Keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya menekan angka kemiskinan melalui ribuan inovasi menuai apresiasi dari anggota Komisi D DPRD Surabaya Dr. Zuhrotul Mar’ah,
Ia menyampaikan penghargaan tinggi atas langkah strategis Pemkot Surabaya yang dinilai mampu menghadirkan inovasi berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Capaian Surabaya sebagai Kota Terinovatif Tingkat Nasional dalam Innovative Government Award (IGA) 2025 bukan sekadar prestasi simbolik, melainkan bukti bahwa kebijakan berbasis inovasi mampu menjawab persoalan sosial secara konkret.
“Ini menunjukkan bahwa inovasi yang dibangun Pemkot Surabaya tidak berhenti pada konsep, tetapi benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama dalam menekan kemiskinan dan pengangguran,” tuturnya Pada MEMANGGIL.CO Rabu (17/12).
Surabaya tercatat melahirkan 1.214 inovasi sepanjang 2025, jumlah terbanyak secara nasional. Dari angka tersebut, 355 inovasi berasal dari Pemkot Surabaya, sementara sisanya lahir dari partisipasi aktif masyarakat, perguruan tinggi, SMA/SMK, serta berbagai komunitas.
Kolaborasi masif inilah yang mengantarkan Surabaya meraih dua penghargaan sekaligus, yakni sebagai kota terinovatif nasional dan daerah dengan sebaran inovasi pemerintahan konkuren paling merata di Indonesia.
Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, menegaskan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil gotong royong seluruh elemen Kota Pahlawan.
“Penghargaan ini bukan hanya milik pemerintah kota, tetapi juga seluruh warga Surabaya yang partisipasinya luar biasa,” katanya.
Lebih dari sekadar jumlah inovasi, dampak nyatanya terlihat pada indikator makro pembangunan. Angka kemiskinan Surabaya berhasil ditekan dari 5,23 persen menjadi 3,56 persen. Tingkat pengangguran terbuka turun signifikan dari 9,68 persen menjadi 4,84 persen, sementara Gini Rasio membaik dari 0,423 menjadi 0,381, menandakan kesenjangan sosial kian menyempit.
Irvan menyebut kunci keberhasilan tersebut terletak pada kebijakan One Data, One Map, One Policy yang diterapkan di bawah kepemimpinan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Seluruh program dan intervensi sosial dijalankan berbasis data yang tervalidasi dan diperbarui secara berkala.
“Dengan data yang akurat, intervensi sosial bisa dilakukan secara presisi, by name by address. Inilah keunggulan Surabaya,” jelas Irvan.
Srikandi Politisi Pan Surabaya itu menilai pendekatan berbasis data tersebut patut menjadi contoh nasional, keberhasilan Surabaya menunjukkan, tata kelola pemerintahan modern harus ditopang oleh kolaborasi lintas sektor.
“Sinergi pentahelix antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, dan masyarakat adalah kekuatan utama Surabaya. Ini yang membuat inovasi benar-benar hidup dan berdampak,” pungkasnya.
Dengan capaian tersebut, Surabaya kembali menegaskan posisinya sebagai kota yang tidak hanya inovatif di atas kertas, tetapi juga progresif dalam menghadirkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi warganya.