Laksanakan Pengabdian Masyarakat, Poltekkes Kemenkes Semarang Edukasi Remaja Desa Patalan Blora untuk Pencegahan Stunting

Pengabdian masyarakat Poltekkes Kemenkes Semarang di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora pada Agustus 2024 (Memanggil.co/Novita Ika Wardani)

MEMANGGIL.CO - Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat (Pengabmas) di Desa Patalan, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora pada Agustus 2024.

Kegiatan yang melibatkan 29 remaja sebagai peserta ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat, terutama di kalangan remaja. Pengetahuan yang disampaikan meliputi stunting dan pentingnya gizi yang baik.

Baca juga: Pejalan Kaki di Blora Tertemper KA Gumarang Saat Melintasi Petak Jalan Kapuan - Cepu

Dalam kesempatan ini, materi dipaparkan oleh Novita Ika Wardani, S.ST., M.Kes., dan Dina Dewi Anggraini, S.ST., Keb., M.Kes., yang merupakan dosen dari Program Studi Kebidanan Blora, Program Diploma Tiga Poltekkes Kemenkes Semarang.

Dalam paparannya, pemateri menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis. Masalah ini masih menjadi tantangan besar di sektor kesehatan Indonesia, termasuk di Kabupaten Blora.

Untuk mengatasi masalah ini, berbagai inovasi program kerja telah dilakukan, termasuk melibatkan remaja dalam upaya deteksi dini dan pencegahan stunting.

Dengan pelatihan dan edukasi yang tepat, kami berharap para remaja dapat menjadi pionir dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan di masyarakat, ungkap pemateri.

Materi yang diberikan mencakup pemahaman tentang stunting serta penggunaan media edukasi untuk deteksi dini stunting. Para remaja juga diajarkan cara melakukan penyuluhan di komunitas mereka, sehingga informasi yang mereka peroleh dapat disebarkan kepada keluarga dan teman sebaya.

Komitmen Remaja Desa Patalan Blora

Salah satu peserta, Dwi Kurniawati, menyampaikan bahwa ia merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini.

Saya berharap bisa membantu teman-teman dan keluarga di sekitar saya untuk lebih peduli terhadap gizi dan kesehatan guna mencegah stunting, ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya fokus pada edukasi, tetapi juga melibatkan aksi nyata di lapangan. Para remaja diajak mengunjungi posyandu untuk menyaksikan kader melakukan pengukuran tinggi dan berat badan balita. Selanjutnya, mereka ikut berpartisipasi aktif dalam proses pengukuran dan penimbangan tersebut.

Baca juga: Bupati Arief Rohman Kedatangan Bule di Kantornya, Lanjut Diajak Jelajah Blora

Sebagai bentuk komitmen, remaja Desa Patalan Blora juga menandatangani pernyataan Remaja Peduli Stunting Desa Patalan.

Mereka berjanji untuk mensosialisasikan informasi tentang stunting kepada teman sebaya, keluarga, dan masyarakat luas. Dengan dukungan komunitas genre, para remaja siap untuk mencegah stunting.

Respons Pemerintah Desa Patalan Blora

Keberhasilan kegiatan ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah desa.

Kepala Desa Patalan Blora, Kasiyati, menuturkan bahwa inisiatif seperti ini sangat penting untuk mencegah stunting sejak dini.

Dengan melibatkan remaja, kita menciptakan generasi yang lebih peduli dan proaktif dalam menjaga kesehatan anak-anak di Indonesia, ujarnya.

Dengan keterlibatan aktif remaja dalam deteksi dini dan pencegahan stunting, diharapkan Desa Patalan Blora dapat menjadi role model bagi desa-desa lain yang menghadapi masalah serupa.

Baca juga: Ketika Pengawas dan Kepala Sekolah Dikumpulkan oleh Disdik Blora, Ada Apa?

Diharapkan pula tercipta sebuah lingkungan yang lebih sadar akan pentingnya gizi dan kesehatan sejak dini.

"Mari kita dukung upaya ini demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih sehat dan cerdas," tandasnya.

Penulis: Novita Ika Wardani, S.ST., M.Kes dan Dina Dewi Anggraini, S.ST., Keb., M.Kes, Dosen Prodi Kebidanan Blora Program Diploma Tiga Poltekkes Kemenkes Semarang.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru