Mengungkap Makna Filosofis di Balik Kelezatan Kue Nagasari

Kur tradisional Nagasari (Memanggil.co/Tiktok Helmi As)

MEMANGGIL.CO - Nagasari adalah salah satu kue tradisional yang populer di Indonesia, khususnya di kalangan masyarakat Jawa. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras, tepung sagu, santan, dan gula yang diisi dengan potongan pisang, umumnya pisang raja.

Setelah adonan dan isian siap, nagasari dibungkus dengan daun pisang, kemudian dikukus hingga matang. Teksturnya lembut dan rasa manis dari pisang berpadu sempurna dengan gurihnya santan, membuatnya menjadi kudapan yang digemari banyak orang.

Baca juga: Pejalan Kaki di Blora Tertemper KA Gumarang Saat Melintasi Petak Jalan Kapuan - Cepu

Tidak hanya sekadar makanan, nagasari juga memiliki makna budaya yang dalam. Dalam tradisi Jawa, nagasari sering dijadikan sebagai antaran makanan kepada tetangga atau saudara, baik dalam acara biasa maupun perayaan. Kue ini juga kerap digunakan sebagai seserahan dalam acara pernikahan.

Nagasari memiliki sifat lengket, yang melambangkan harapan agar hubungan persaudaraan atau persahabatan tetap erat dan langgeng. Ketika diberikan sebagai antaran makanan, nagasari menyimbolkan doa agar Tuhan senantiasa mempererat tali persaudaraan antara pengirim dan penerima.

Baca juga: Bupati Arief Rohman Kedatangan Bule di Kantornya, Lanjut Diajak Jelajah Blora

Penggunaan nagasari dalam seserahan pernikahan juga menyimpan harapan yang mendalam. Kue ini melambangkan harapan agar pasangan pengantin yang akan menempuh hidup baru dapat menjalani kehidupan rumah tangga yang harmonis, saling mendukung, dan selalu rukun.

Selain itu, nagasari juga dianggap sebagai simbol agar silaturahmi kedua keluarga besar pengantin tetap terjalin erat setelah pernikahan berlangsung.

Cara Membuat Nagasari

Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat nagasari cukup sederhana dan mudah ditemukan. Berikut adalah resep dasar untuk membuat nagasari:

Baca juga: Ketika Pengawas dan Kepala Sekolah Dikumpulkan oleh Disdik Blora, Ada Apa?

Bahan-bahan:

  • 200 gram tepung beras
  • 200 gram gula pasir
  • 500 ml santan
  • ¼ sendok teh vanili bubuk
  • 3 lembar daun pandan
  • ½ sendok teh garam halus
  • Pisang kepok secukupnya, potong-potong
  • Daun pisang secukupnya untuk membungkus
Langkah-langkah:
  1.  Kupas dan potong pisang kepok menjadi beberapa bagian kecil.
  2.  Rebus santan bersama garam, vanili bubuk, gula pasir, dan daun pandan hingga mendidih sambil diaduk-aduk agar santan tidak pecah.
  3. Setelah mendidih, matikan api dan sisihkan santan.
  4. Masukkan tepung beras ke dalam wadah, lalu tuang santan panas secara perlahan sambil terus diaduk hingga adonan tercampur rata dan menjadi halus.
  5. Ambil satu sendok makan adonan, letakkan di atas daun pisang, dan beri potongan pisang di tengahnya. Bungkus rapat dengan daun pisang.
  6. Kukus bungkusan nagasari dalam kukusan panas selama 20-30 menit hingga matang.
  7. Angkat, dinginkan, dan kue nagasari siap disajikan.
Kue nagasari tidak hanya lezat sebagai camilan sehari-hari, tetapi juga penuh makna yang menjadikannya bagian tak terpisahkan dari tradisi dan budaya Indonesia.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru