Geger Pungli Bantuan Rice Cooker, Kades Sarimulyo Blora Sebut untuk Materai dan Fotokopi

MEMANGGIL.CO - Warga Desa Sarimulyo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, dibuat geger dengan adanya pungutan liar (pungli) terkait bantuan rice cooker dari Kementerian ESDM.

Kabar tersebut mencuat setelah beberapa warga mengaku diminta membayar biaya "tebusan" sebesar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 untuk menerima bantuan tersebut.

Baca juga: Pejalan Kaki di Blora Tertemper KA Gumarang Saat Melintasi Petak Jalan Kapuan - Cepu

Merespons hal ini, Forkompincam Ngawen yang terdiri dari Camat Ngawen, Sekcam Ngawen, Kapolsek, dan Danramil langsung mendatangi rumah Kepala Desa Sarimulyo untuk mengusut lebih lanjut persoalan tersebut.

Kepala Desa Sarimulyo, Budy Siswoyo, menjelaskan bahwa pungutan tersebut sebenarnya untuk biaya materai dan fotokopi proposal.

"Warga yang menerima bantuan ini diminta untuk membuat proposal, namun sebagian dari mereka kesulitan. Akhirnya, proposal tersebut disiapkan oleh Pemdes," ujar Budi Siswoyo saat dimintai keterangan Memanggil.co, Selasa (3/12).

Kades Sarimulyo juga menegaskan bahwa setelah mendengar kabar tentang pungutan tersebut, ia segera menginstruksikan pihak terkait untuk mengembalikan uang yang sudah diterima. Ia menambahkan, total warga yang menerima bantuan sebanyak 34 orang.

Baca juga: Bupati Arief Rohman Kedatangan Bule di Kantornya, Lanjut Diajak Jelajah Blora

"Begitu ada berita tersebut, saya langsung perintahkan agar uang itu dikembalikan kepada warga. Saya pastikan semua sudah dikembalikan dan diterima oleh warga," tambahnya.

Sebelumnya, warga Desa Sarimulyo mengaku diminta membayar biaya "tebusan" sebesar Rp 100.000 hingga Rp 150.000 saat mengambil bantuan rice cooker dari Kementerian ESDM di rumah Kepala Desa.

Padahal, sejak awal, petugas PLN yang melakukan pendataan telah menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan secara gratis.

Baca juga: Ketika Pengawas dan Kepala Sekolah Dikumpulkan oleh Disdik Blora, Ada Apa?

"Benar, bantuan ini gratis. Kami hanya melakukan pendataan calon penerima bantuan, dan bantuan rice cooker ini memang tidak ada biaya apapun," ujar Setiyo, Manajer PLN ULP Blora.

Adapun Rice cooker yang dibagikan kepada warga adalah merek Sekai dengan kapasitas 1,8 liter. Diperkirakan harga Rice cooker tersebut mencapai sekitar Rp 500.000.

Peristiwa
Berita Populer
Berita Terbaru