MEMANGGIL.CO - Kecamatan Kunduran dan Kedungtuban mencatatkan diri sebagai wilayah dengan produksi padi tertinggi di Kabupaten Blora. Berdasarkan data dari Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Blora tahun 2022, Kunduran menempati posisi pertama dengan luas panen padi sawah mencapai 12.509 hektare, disusul oleh Kedungtuban dengan 12.480 hektare.
Kedua kecamatan ini kini menjadi lumbung padi utama di Blora, sekaligus menyimpan potensi pertanian yang sangat menjanjikan di sektor komoditas hortikultura dan tanaman pangan lainnya.
Baca juga: Fiks, Kampus UNY Pilih Berdiri di Kecamatan Blora Kota
Kedungtuban: Lebih dari Sekadar Sentra Padi
Kecamatan Kedungtuban tidak hanya mengandalkan padi sebagai komoditas utama. Wilayah ini juga dikenal dengan keragaman komoditas pertanian yang dibudidayakan oleh para petani setempat. Komoditas tersebut meliputi:
1. Padi
Kedungtuban merupakan penopang utama ketahanan pangan di Blora. Dengan sistem irigasi yang memadai, petani mampu melakukan panen dua kali dalam setahun, menjaga produktivitas lahan tetap optimal.
2. Bawang Merah
Permintaan pasar yang tinggi mendorong petani untuk mengembangkan budidaya bawang merah sebagai komoditas dengan nilai ekonomi tinggi.
3. Cabe
Budidaya cabe rawit dan cabe besar berkembang pesat, terutama saat musim kemarau. Petani memanfaatkan sumur bor sebagai solusi irigasi alternatif, sehingga produksi cabe tetap stabil.
4. Tomat
Tanaman tomat tumbuh subur berkat kesesuaian iklim dan struktur tanah, menjadikannya salah satu hasil panen unggulan di wilayah ini.
Baca juga: Mengulik tentang Desa Tempellemahbang Jepon, Kampung Tokoh Kiai NU yang Dikunjungi Bupati Blora
5. Ubi Jalar dan Ubi Kayu
Kedua jenis umbi-umbian ini berfungsi sebagai tanaman sela yang mendukung ketahanan ekonomi petani dan menyuplai kebutuhan industri makanan lokal.
6. Ketimun dan Terung
Sayuran ini juga banyak dibudidayakan dan melengkapi diversifikasi hasil pertanian yang sedang dikembangkan.
Teknologi Irigasi: Sumur Bor Jadi Solusi Kemarau
Inovasi dalam sistem pengairan menjadi kunci keberhasilan pertanian di Kedungtuban. Menghadapi tantangan musim kemarau, petani memanfaatkan teknologi sumur bor untuk memastikan pasokan air tetap terpenuhi. Terobosan ini tidak hanya menjaga produktivitas lahan, tetapi juga membantu meningkatkan hasil panen secara konsisten sepanjang tahun.
Baca juga: Ada 12 Desa Tertinggal di Blora, Juga yang Penduduknya Jadi Transmigran
Data Luas Panen Padi di Kabupaten Blora Tahun 2022
Kecamatan
Luas Panen (Hektare)
Kunduran
12.509
Kedungtuban
12.480
Ngawen
7.652
Randublatung
6.137
Blora
5.882
Jati
5.358
Banjarejo
4.868
Tunjungan
4.620
Cepu
4.657
Kradenan
4.592
Japah
3.905
Jepon
3.456
Bogorejo
2.028
Jiken
1.614
Sambong
1.248
Todanan
3.869
Total Blora
84.875
Dengan luas panen terbesar dan beragam komoditas unggulan, Kunduran dan Kedungtuban menunjukkan potensi besar sebagai sentra pertanian masa depan Kabupaten Blora. Dukungan infrastruktur pertanian dan inovasi teknologi seperti sumur bor menjadi kunci keberlanjutan sektor ini, sekaligus peluang besar dalam meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Editor : Sujatmiko